Bogor (Antara) - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menyatakan kesiapannya untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 dengan menerapkan standarisasi produk. "Mungkin salah satu provinsi yang paling siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 adalah Jawa Timur," demikian disampaikan Soekarwo usai menghadiri dialog tokoh di Institut Pertanian Bogor(IPB), Kampus Dramaga, Kamis. Gubernur Jawa Timur yang akrab disapa Pakde Karwo ini mengatakan, kesiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 tersebut salah satunya dengan membangun standarisasi mutu produk yang akan dipasarkan. Ia menyebutkan, dalam penerapan standarisasi tersebut pihaknya akan menentukan mana produk yang layak masuk di pasar dan mana yang tidak sesuai standar akan ditolak. "Kita mencotoh standarisasi dari salah satu merk dagang di Jerman yang membuat standarisasi untuk barang-barang yang masuk. Sekarang standarisasi tersebut dilakukan oleh Australia," ujarnya. Ia menyebutkan, standarisasi produk ini berlaku ketat. Misalnya produk buah mangga apabila terdapat becak hitam sedikit akan ditolak masuk. "Oleh karena itu kita akan standrisasikan semua produk, misalnya kadar tksin, pestisida dan bahan-bahan kimia apa yang membahayakan akan kita tolak," ujarnya. Gubernur Jawa Timur Soekarwo hadir memenuhi undangan dari IPB dalam acara "Dialog Tokoh" untuk berbicara keberhasilan provinsi itu dalam program kemandirian pangan. Dalam acara yang dipandu oleh Direktur Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian (KSKP) IPB Dr Dodik R Nurrochmat selaku moderator dan dibuka langsung oleh Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto, mengangkat tema "Peran Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam Memperkuat Sektor Pertanian dan Sumber Daya alam dan kemandirian pangan". "Acara ini untuk memperkuat visi, paradigma dan strategis pembangunan yang berbasis pertanian dan sumber daya alam, serta memperkuat pembangunan sektor pertanian sebagai pila pembangunan ansional," ujar Dodik. Gubernur Jawa Timur cukup dikenal sebagai kepala daerah yang sukses membangun pertanian di wilayah tersebut. Ia juga dikenal gencar melakukan kampanye anti-produk asing mencegah masuknya impor produk hortikultura dan sayur mayur ke wilayah tersebut. Dialog tokoh dengan Gubernur Jawa Timur tersebut mendapat perhatian lebih dari civitas akademika IPB baik mahasiswa dan dosen yang antusias bertanya kepada Pakde Karwo terkait sektor pertanian dan pembangunan di provinsi Jawa Timut. (*)
Berita Terkait

Khofifah menerima Chairman Nippon Foundation bahas eliminasi kusta
10 Juli 2025 08:33

Misi dagang Jatim-NTB catat transaksi tertinggi capai Rp1,068 triliun
9 Juli 2025 19:54

Pemprov Jatim percepat transformasi digital sektor keuangan
9 Juli 2025 18:45

Respons keluhan masyarakat, Pemprov Jatim bahas regulasi sound horeg
9 Juli 2025 15:30

Jatim raih posisi tertinggi prestasi nasional 2024 dengan 5.098 medali
9 Juli 2025 10:20

DPRD Jatim prihatin halte Bus Trans Jatim dirusak
9 Juli 2025 08:35

Gubernur Khofifah salurkan bansos Rp8,397 miliar untuk warga Lamongan
8 Juli 2025 13:52

Wagub Emil sebut sumber pendanaan SRRL dari pinjaman pemerintah Jerman
8 Juli 2025 12:41