Surabaya (Antara Jatim) - Istri mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono, Dyah Katarina mempunyai pandangan tersendiri dalam memaknai Peringatan Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April. Baginya Hari Kartini tidak harus dirayakan secara berlebihan dengan merayakan segudang ritualitas atau kegiatan yang berlebihan. "Bagi saya yang lebih penting adalah melanjutkan cita-cita Kartini. Itu yang sudah saya lakukan sepanjang tahun. Tidak hanya menjelang Hari Kartini dan Hari ibu saja," kata calon anggota legislatif (caleg) PDIP yang dipastikan lolos menjadi anggota DPRD Surabaya ini. Ia mengatakan bahwa perempuan diberi kelebihan untuk melakukan "multi tasking" sehingga harus lebih kreatif dan inovatif. Tentunya pemerintah harus memfasilitasi kebutuhan perempuan melalui program-program yang implementasinya disesuaikan dengan kondisi yang ada. Selama dirinya menjabat sebagai Ketua PKK Surabaya hampir dua periode, sudah banyak inovasi dan kreativitas yang dilakukan untuk kepentingan kaum perempuan dan anak di Surabaya. Salah satu yang sudah dilakukan adalah dengan membentuk pos paud terpadu di Surabaya. Tujuannya menciptakan akses layanan pendidikan berbasis masyarakat yang murah bagi anak usia dini. "Selama ini pos paud terpadu hanya ada di Surabaya," kata ibu yang dikaruniai tiga anak dan satu cucu ini. Selain Paud, lanjut dia, pihaknya juga menggelar pelatihan bagi kader PKK seperti halnya pelatihan sukses melalui motivasi spiritual, pelatihan "how to thinking", "leadership", "outbond training". "Apa yang kami lakukan, membuat para tutor heran. Ini dikarenakan hanya PKK saja kok diberi pelatihan seperti ini seperti itu," katanya Dyah yang kini lagi sibuk menyelesaikan tesisnya di jurusan Magister Sains Psikologi Pendidikan Universitas Airlangga. Bahkan pihaknya juga bersinergi dengan banyak pelaku usaha untuk membantu pelaksanaan kegiatan, baik even-even gebyar maupun untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan. (*)
Dyah: Semangat Kartini Bukan Sekadar Peringatan
Kamis, 17 April 2014 10:28 WIB