Jumlah Pasien RSUD Madiun Meningkat Pasca-letusan Kelud
Senin, 17 Februari 2014 16:31 WIB
Madiun (Antara Jatim) - Jumlah pasien rawat jalan yang memeriksakan kesehatannya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sogaten Kota Madiun, Jawa Timur, meningkat signifikan pascaletusan Gunung Kelud yang terjadi di Kediri.
"Layanan kesehatan di Rumah Sakit Sogaten naik berkisar antara 20 hingga 30 persen sejak beberapa hari terakhir dibanding biasanya. Rata-rata keluhannya terkait dengan saluran pernapasan," ujar Kepala Bidang Pelayanan RSUD Sogaten Kota Madiun, Sri Marhaendra, Senin, kepada wartawan.
Menurut dia, peningkatan jumlah pasien tersebut mulai terjadi pada hari Sabtu (14/2) lalu setelah Kota Madiun dan wilayah sekitarnya terdampak abu vulkanik letusan Gunung Kelud. Mereka merasakan sesak dan sulit saat bernapas.
"Kami memprediksi, kemungkinan setelah ini selain masalah pernapasan, penyakit mata juga akan menyerang sejumlah warga," kata Marhaendra.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar menggunakan masker, topi, dan kaca mata saat beraktivitas di luar rumah. Hal tersebut karena sisa abu vulkanik masih berada di pinggir-pinggir jalan yang akan mudah bercampur dengan udara akibat tertiup angin.
Ia menambahkan, guna mengantisipasi peningkatan pasien rawat jalan tersebut, pihaknya telah menyiapkan stok obat yang cukup. Selain itu, tenaga medis yang melayani juga ditambah sesuai kebutuhan.
"Meski demikian, tidak semua gangguan pernapasan disebabkan akibat abu vulkanik Gunung Kelud. Hanya saja, jumlahnya siginifikan setelah bencana erupsi tersebut," tuturnya.
Seperti diketahui, Gunung Kelud di Kediri mengalami erupsi atau meletus pada Kamis (13/2) malam sekitar pukul 22.50 WIB. Gunung Kelud meletus setelah beberapa jam sebelumnya dinaikkan statusnya dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV).
Hingga kini, puluhan ribu warga di Kabupaten Kediri, Malang, dan Blitar yang berdekatan dengan lereng Gunung Kelud masih mengungsi di pos pengungsian dan membutuhkan bantuan.
Demikian juga, dampak abu vulkanik dari letusan tersebut masih dirasakan di sejumlah daerah yang terkena, seperti wilayah eks- Keresidenan Madiun, Solo, Yogyakarta, Magelang, dan sekitarnya. (*)