Garuda: 129 Penerbangan Batal Akibat Erupsi Kelud
Minggu, 16 Februari 2014 12:53 WIB
Surabaya, 16/2 (Antara) - Maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia menyatakan sebanyak 129 penerbangan batal direalisasi akibat erupsi Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur hingga menutup lima bandara di Pulau Jawa (14/2).
"Kelima bandara yang ditutup antara lain Bandara Internasional Juanda Surabaya, Bandara Abdul Rachman Saleh Malang, Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, Bandara Adi Sumarmo Solo, dan Bandara Ahmad Yani Semarang," kata "VP Corporate Communication" PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Pujobroto, dihubungi dari Surabaya, Minggu.
Dari 129 penerbangan itu, ungkap dia, pembatalan sebanyak 123 penerbangan terlihat dari dan ke Surabaya, Malang, Yogyakarta, Solo dan Semarang. Lalu, enam penerbangan lain juga terpaksa dibatalkan akibat terhambatnya rotasi beberapa pesawat Garuda yang tertahan di bandara yang ditutup tersebut.
"Di Surabaya, ada 64 pembatalan penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Juanda. Kalau pembatalan penerbangan dari dan menuju Malang ada empat penerbangan," katanya.
Kemudian, jelas dia, penerbangan yang dibatalkan dari dan menuju Yogjakarta ada sebanyak 28 penerbangan, pembatalan penerbangan dari dan menuju Solo ada 10 penerbangan, serta pembatalan penerbangan dari dan menuju Semarang mencapai 17 penerbangan.
"Sementara itu, enam penerbangan yang mengalami pembatalan akibat terhambatnya rotasi pesawat Garuda adalah rute Denpasar – Singapura pp, Balikpapan – Singapura pp, dan Makassar – Balikpapan pp," katanya.
Sebelumnya, tambah dia, letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur terjadi pada tanggal 13 Februari 2014 pukul 22.50 WIB. Akibat erupsi tersebut pengelola terpaksa menutup Bandara Juanda Surabaya, Bandara Abdul Rachman Saleh Malang, Bandara Adi Sucipto Jogjakarta dan Bandara Adi Sumarmo Solo.
"Penutupan itu sesuai dengan ASTHAM 0369/14 – sejenis pemberitahuan/NOTAM (notice to airman) seri khusus dengan format tertentu yang berisi tentang perubahan aktivitas gunung berapi, erupsi dan awan abu yang berpotensi berpengaruh terhadap pengoperasian pesawat yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan," katanya.
Khusus penutupan Bandara Ahmad Yani Semarang, kata dia, dilakukan pengelola berdasarkan pada "Notification to Airman" (NOTAM) No. B0194/14. Di sisi lain, selama ini frekuensi penerbangan Garuda Indonesia dari Jakarta – Surabaya pp mencapai 17 kali per hari, Surabaya – Denpasar pp enam kali per hari, Surabaya – Makassar pp dua kali per hari, dan Surabaya – Balikpapan pp dua kali per hari.
"Selain itu, Surabaya – Bandung pp satu kali per hari, Surabaya – Semarang pp satu kali per hari, Surabaya – Lombok pp satu kali per hari," katanya.
Kemudian, lanjut dia, di rute Jakarta – Malang pp dua kali per hari, Jakarta – Yogyakarta pp 10 kali per hari, Yogyakarta – Denpasar pp tiga kali per hari, Jakarta – Solo pp lima kali per hari, Jakarta – Semarang pp sembilan kali per hari, dan Semarang – Denpasar pp 1 kali per hari," katanya.(*)