Gresik Petrokimia Targetkan Hindari Juru Kunci

Gresik (Antara Jatim) - Tuan rumah Gresik Petrokimia siap menunjukkan permainan terbaiknya dalam kompetisi bola voli BSI Proliga 2014 seri terakhir putaran kedua di GOR Tri Dharma, Gresik, Jawa Timur, 14-16 Februari, kendati peluangnya sudah tertutup. Direktur Teknik Perkumpulan Bola Voli Gresik Petrokimia, Eko Priyono, dalam konferensi pers di Gresik, Kamis, mengatakan kendati timnya sudah tidak lolos ke babak empat besar, namun akan tetap ngotot dalam dua laga tersisa. "Kami memang gagal ke empat besar. Tapi, ini kandang kami sendiri dan kami tidak mau dipermalukan, sehingga kami akan menunjukkan permainan terbaik di hadapan pendukung," katanya. Eko menambahkan setelah gagal masuk empat besar, target timnya saat ini adalah tidak sampai terpuruk di posisi juru kunci. Untuk itu, Novia Andriyanti dkk harus mampu mengambil dua kemenangan saat menghadapi Jakarta BNI 46 dan Jakarta Bank DKI. Pada seri terakhir babak reguler Proliga 2014, Gresik Petrokimia tidak lagi didampingi pelatih kepala Mashudi yang mengundurkan diri setelah berakhirnya seri kedua di Banyuwangi pekan lalu. Posisi Mashudi diambil alih Sudarto yang sebelumnya menjabat asisten pelatih. Selama ditangani Mashudi, Gresik Petrokimia mencatat serangkaian hasil buruk. Dari 10 laga yang sudah diselesaikan, mereka hanya meraih dua kemenangan dan delapan kali kalah. Hasil tersebut bertolak belakang dengan prestasi 2013 saat ditangani Sudarto dengan finis di peringkat ketiga. Hingga menyelesaikan seri kedua putaran kedua di Banyuwangi pekan lalu, empat tim putri yang sudah mengantongi tiket final four adalah Jakarta Pertamina Energi, Manokwari Valeria Papua Barat, Jakarta Popsivo PGN, dan Jakarta Electric PLN. Sedangkan di bagian putra, baru dua tim yang sudah memastikan lolos, yakni Surabaya Samator dan Jakarta Pertamina Energi. Jatah dua tiket empat lainnya masih akan diperebutkan empat tim, yakni Jakarta Electric PLN, Palembang Bank SumselBabel, Solo Bank Jateng, dan Jakarta BNI 46. Wakil Direktur Proliga Regi Nelwan mengatakan persaingan ketat di kelompok putra akan berlangsung hingga laga terakhir dan susah diprediksi siapa yang bakal lolos. "Materi pemain hampir sama. Jadi yang akan menentukan nanti adalah strategi pelatih di lapangan, serta kesiapan tim itu sendiri,” jelasnya. (*)