Kediri (Antara Jatim) - Pusat Vulkanologi, Mitigasi, Bencana Geologi (PVMB) mengemukakan kondisi Gunung Kelud di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, sampai saat ini masih fluktuatif. "Dari hari ke hari aktivitas Kelud masih tinggi, jadi masih fluktuatif," kata Kepala PVMBG Bandung Muhamad Hendrasto kepada wartawan saat ditemui di pos pengamatan Gunung Api Kelud (1.730 mdpl), Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Sabtu. Ia mengatakan, kondisi gunung tersebut masih belum signifikan dan masih berbahaya. Untuk itu, status waspada juga masih diterapkan sampai saat ini. "Kawasan masih steril, 2 kilometer dari kawah masyarakat tidak diperbolehkan mendekati," ucapnya. Petugas mencatat, aktivitas kegempaan mulai pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB, pada Sabtu terjadi gempa vulkanik dalam sembilan kali, gempa vulkanik dangkal 10 kali, dan gempa tektonik jauh lima kali. Sementara, kondisi suhu mencapai 56,5 derajat selcius. Pada Jumat (7/2), kegempaan sempat terjadi kenaikan, yaitu gempa vulkanik dalam sampai 42 kali, gempa vulkanik dangkal 117 kali, gempa tektonik jauh sampai 11 kali, dan gempa tektonik lokal dua kali, dengan suhu yang juga mengalami kenaikan sampai 57 derajat selcius. Petugas juga memasang alat EDM atau alat untuk memantau pengembangan dan pengempisan gunung serta kamera pengintai atau CCTV untuk memantau kubah lava secara visual, serta alat pengukuran kemiringan gunung. Di lokasi Gunung Kelud sebenarnya telah terpasang lima stasiun seismograf. Hal itu dilakukan guna memantau kegempaan gunung. Gunung Kelud adalah salah satu gunung berapi aktif tepatnya di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Sudah hampir satu pekan, statusnya sudah naik dari semula aktif normal menjadi waspada. Gunung tersebut pernah meletus pada 2007 lalu tapi secara "efusif" atau tertahan. Hal itu menyebabkan, material gunung naik ke atas dan mengubah bentuk gunung yang semula terdapat danau berubah menjadi gunung. Pemerintah daerah tetap menggenjot sektor pariwisata dengan perubahan tersebut, dan setiap akhir pekan ribuan warga dari berbagai daerah memadati lokasi gunung tersebut. Bahkan, untuk mendongkrak pariwisata, pemkab juga membuat berbagai macam fasilitas di lokasi gunung misalnya "rest area", tempat berjualan, sampai gedung pertemuan. Fasilitas juga dibangun di lokasi bawah di bagian tiket masuk, dengan dibangunnya gedung teater, museum, kompleks pertokoan, serta pasar. Untuk menuju ke lokasi Kelud pun, pemerintah juga menyediakan angkutan khusus yang didesain secara terbuka. Pengunjung bisa menikmati pesona alam yang segar dan asri. Keberadaan Gunung Kelud sempat menjadi konflik antara Pemkab Kediri dengan Pemkab Blitar, yang mempersoalkan tentang batas wilayah. Sampai saat ini, konflik itu belum ada jalan keluar. (*)
Kondisi Gunung Kelud Masih Fluktuatif
Sabtu, 8 Februari 2014 12:17 WIB