Polisi Pastikan Kasus Pelajar Tenggelam Murni Kecelakaan
Rabu, 8 Januari 2014 18:47 WIB
Sampang (Antara Jatim) - Petugas Kepolisian Resor Sampang, Madura, Jawa Timur, memastikan kasus dua siswa SMP Negeri I Jrengik yang tenggelam murni karena kecelakaan.
Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar, Rabu menjelaskan, polisi telah melakukan penyelidikan dan melakukan olah tempat kejadian perkara, bahkan telah melakukan autopsi korban.
"Hasilnya, kami tidak menemukan adanya bekas penganiayaan di tubuh korban, dan kami bisa memastikan bahwa kasus tenggelamnya kedua siswa Sampang kemarin itu karena kecelakaan," kata Kapolres.
Kapolres mengemukakan hal ini menanggapi rumur yang berkembang di kalangan masyarakat bahwa, kasus siswi tenggelam di sungai Klampis Sampang dan meninggal dunia itu karena adanya unsur kesengajaan.
Menurut Kapolres, siswi yang tenggelam di sungai Klampis itu, karena yang bersangkutan terseret arus sungai, sedangkan mereka tidak bisa berenang.
Dua siswi SMP Negeri I Jrengik, Sampang, Madura, Jawa Timur, Senin (6/1) sekitar pukul 14.00 WIB terseret arus sungai.
Kedua siswi SMP Negeri Jringek yang terseret arus sungai itu masing-masing bernama Mega Liviaceta dan Olifaturrohmah. Kedua masih merupakan siswi kelas III SMP Negeri I Jrengik.
Kedua siswi itu terseret arus sungai saat hendak mandi sepulang dari sekolah. Tiba-tiba seorang diantara kedua tepeleset dan temannya berupa menolong akan tetapi keduanya langsung kecebur arus sungai yang saat itu deras.
Keesokan harinya, yakni pada Selasa (7/1), tim SAR menemukan dua siswi SMP Negeri I Jrengik, Sampang, Jawa Timur yang hilang terseret arus sungai pada Senin (6/1).
Korban ditemukan tadi sekitar pukul 05.40 WIB oleh tim SAR, dalam kondisi meninggal. Korban siswa terseret arus sungai yang pertama kali ditemukan ialah Olifaturrahmah sekitar pukul 05.40 WIB dan selang dua jam kemudian temannya yang bernama Mega Silvie Cheta.
Korban ditemukan dalam kondisi tertelungkup, sekitar 500 meter dari dari tempat semula kedua siswi ini terjatuh di bibir sungai.
"Hasil otopsi, kedua korban ini tidak ada tanda-tanda penganiyaan, makanya kami memastikan bahwa kejadian itu murni kecelakaan," katanya. (*)