Nelayan Bengawan Solo Bojonegoro Kembangkan Ikan Keramba
Senin, 30 Desember 2013 9:33 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Nelayan Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengembangkan budi daya ikan air tawar di dalam keramba di lokasi genangan air bekas sungai Bengawan Solo di sekitar Bendung Gerak.
Ketua Kelompok Nelayan Bengawan Solo Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro Suyono (39), Senin, mengatakan pengembangan budi daya ikan di dalam keramba karena nelayan setempat memperoleh bantuan keramba juga benih ikan dan pakan dari pemkab.
Bantuan satu unit keramba, katanya, juga diterima nelayan Bengawan Solo di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu yang masing-masing keramba dikelola 10 nelayan.
"Tapi keramba milik kelompok nelayan Desa Ngrinrejojo hanyut terbawa banjir Bengawan Solo, sebab banjirnya datang malam hari," jelas Suyono sembari membenahi kerambanya bersama dengan nelayan lainnya di sekitar Bendung Gerak Bengawan Solo.
Suyono mengaku rencananya benih ikan patin yang juga berasal dari bantuan akan ditebar di keramba yang memiliki 12 kotak pada 31 Desember.
"Saya tidak tahu berapa jumlah nilai bantuan keramba, termasuk jumlah benih ikan patin yang akan ditebar," ujarnya.
Ia menjelaskan nelayan Bengawan Solo yang memperoleh bantuan keramba merupakan nelayan Bengawan Solo yang biasanya mencari ikan di sekitar Bendung Gerak Bengawan Solo.
Para nelayan setempat, lanjutnya, biasanya mencari ikan di Bengawan Solo dengan memanfaatkan jaring secara perseorangan yang selanjutnya menjual dalam keadaan masih segar kepada wisatawan domestik ('wisdom') yang datang ke lokasi Bendung Gerak.
"Pengembangan ikan dalam keramba kemungkinan bisa menolong nelayan, sebab mencari ikan di Bengawan Solo sekarang semakin sulit," ucap Suyono.
Dimintai konfirmasi, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Subekti, membenarkan adanya bantuan dua unit keramba bagi nelayan Bengawan Solo di sekitar Bendung Gerak sebagai pengembangan budi daya ikan air tawar.
"Bantuan keramba berasal dari dana alokasi khusus (DAK) 2013. Hanya nilainya berapa saya tidak hapal," ujarnya.
Ia juga mengaku belum menerima laporan kalau ada satu unit keramba bantuan yang hilang hanyut terbawa banjir sungai terpanjang di Jawa itu.
"Saya belum tahu ada keramba yang hilang," ujarnya. (*)