Disperindag Malang: Produsen Tempe jangan Naikkan Harga
Selasa, 10 September 2013 7:39 WIB
Malang (Antara Jatim) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Hadi Santoso minta agar para produsen tempe di wilayah itu tidak menaikkan harga jual agar daya beli masyarakat tidak turun.
"Solusinya, produsen bisa mengurangi (memperkecil) ukuran tempe atau tahunya, tapi jangan sampai menaikkan harganya agar masyarakat tetap mampu menjangkau dan produsen juga tidak rugi," katanya di Malang, Selasa.
Ia mengakui untuk memenuhi kebutuhan bahan dasar tempe (kedelai) di sentra industri tempe di Kota Malang, selain dari kedelai lokal juga impor, sehingga ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar naik, maka harga barang impor termasuk kedelai juga terkena imbasnya.
Namun demikian, katanya, kebutuhan kedelai untuk industri tempe dan tahu di daerah itu selalu bisa dipenuhi dan tidak pernah ada masalah, hanya harga kedelai impor saja yang membuat produsen harus menyesuaikan.
Hadi Santoso yang akrab dipanggil Soni itu mengimbau produsen tempe dan tahu di kota pendidikan itu tidak perlu risau, sebab dirinya menjamin ketersediaan kedelai untuk memenuhi kebutuhan mereka.
"Saya jamin kuota yang dibutuhkan akan tetap terpenuhi dan tidak sampai terjadi kelangkaan seperti yang dialami oleh saejumlah daerah di Tanah Air. Walaupun harganya ada kenaikan, stoknya masih mencukupi kebutuhan produsen," katanya, menegaskan.
Sementara itu industri tempe di Kota Malang tetap berproduksi, meski ada seruan mogok nasional agar tidak berproduksi mulai 9-11 September akibat mahalnya harga kedelai di Tanah Air.
"Kami tetap berproduksi. Kuantitasnya memang berkurang jauh dibanding ketika harga kedelai belum naik, dari sekitar 25 ton/hari menjadi kurang dari 20 ton/hari," kata Bendahara Primer Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Primkopti) Bakti Usaha Kota Malang Mohammad Isman.
Harga kedelai sebelum ada kenaikan sekitar Rp7.000/kg, namun saat ini bisa menembus angka Rp9.800/kg hingga Rp10.500/kg. Karena kenaikan harga kedelai tersebut, sejumlah pengrajin tempe di Kota Malang menutup sementara usahanya. (*)