DPRD Surabaya Usulkan Kawasan Dolog Dibangun Jembatan
Minggu, 4 Agustus 2013 13:19 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya mengusulkan kepada pemerintah agar kawasan bundaran Dolog dibangun jembatan layang menyusul hampir setiap hari terjadi kemacetan lalu lintas.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Sachiroel Alim, Minggu, mengatakan, pada saat pembahasan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Surabaya beberapa waktu lalu, pihaknya sudah mengingatkan agar semua perlintasan rel yang menghubungkan tempat keramaian di sepanjang Jalan Ahmad Yani dibangun jembatan layang.
"Ini untuk mengurai kemacetan lalu lintas di kawasan perlintasan rel yang selama ini sering macet," katanya.
Menurut dia, kawasan perlintasan rel yang perlu diberi jembatan layang seperti halnya di depan mal Cito, depan mal Royal Plasa, arah menuju Masjid Al-Akbar dan bunderan Dolog. "Yang paling perlu disegerakan ya di bundaran Dolog," ujarnya.
Menurut dia, bundaran dolog perlu diberi jembatan layang karena kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut sudah parah meski sudah ada upayya dari pemkot melebarkan jalan di kawasan tersebut.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya meminta Pemkot Surabaya bekerja sama dengan PT Kereta Api (KA) mengajak pihak-pihak lain memanfaatkan dana CSR dan mengoptimalkan dana dari pemerintah pusat untuk kelancaran pembangunan jembatan layang tersebut.
"Kami berharap akses menuju pusat keramaian dapat mudah dijangkau," katanya.
Hal sama juga diungkapkan anggota Komisi C DPRD Surabaya lainnya, Agus Sudarsono. Ia mengatakan pihaknya mendukung usulan tersebut.
"Bahkan saya mengusulkan ada dua jembatan layang bentuk 'V', yakni satunya dari arah depan Dolog di Jalan Ahmad Yani menuju Jalan Jemursari dan satunya lagi dari Jalan Jemursari menuju Jalan Ahmad Yani-Jalan Wonokromo atau depan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim.
Agus mengatakan jika dua jembatan layang dibangun di daerah tersebut, lanjut dia, pihaknya memprediksi kemacetan di kawasan tersebut bisa dikurangi. "Kami berharap pemerintah segera menindaklanjuti," ujarnya. (*)