PTMSI Jatim Siapkan 15 Atlet Puslatda
Sabtu, 3 Agustus 2013 22:03 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Pengurus Provinsi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Jawa Timur menyiapkan sebanyak 15 atlet putra dan putri untuk mengikuti program pemusatan latihan daerah (Puslatda) jangka panjang proyeksi PON XIX tahun 2016.
Ketua Umum Pengprov PTMSI Jatim Marzuki Rofi'i ketika dihubungi di Surabaya, Sabtu, mengemukakan pihaknya siap menggelar Puslatda mandiri, kendati Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim juga telah menyiapkan program untuk seluruh cabang olahraga.
"Kami siap menggelar puslatda secara mandiri, apakah nantinya ada bantuan dana atau tidak dari KONI Jatim. Saat ini, 15 atlet putra dan putri terbaik sudah siap bergabung," katanya.
Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII tahun 2012 di Riau, tim tenis meja Jatim kembali menunjukkan dominasinya dengan merebut enam medali emas, dari tujuh nomor yang dipertandingkan.
Menurut Marzuki, Jatim sejak lama menjadi barometer pembinaan olahraga tenis meja di Tanah Air dan selalu mendominasi kejuaraan tingkat nasional.
Bahkan, banyak petenis meja Jatim yang menjadi tulang punggung kontingen Indonesia di berbagai kejuaraan internasional, seperti SEA Games.
"Predikat itu harus bisa terus dipertahankan melalui program pembinaan secara berjenjang dan berkelanjutan mulai dari atlet junior," ujarnya.
Ia menambahkan beberapa waktu lalu, pihaknya juga telah menjaring sekitar 76 atlet potensial dari berbagai daerah, termasuk dari ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2013 di Kota Madiun.
"Dari hasil seleksi yang telah kami lakukan, sebanyak 15 atlet (sembilan putra dan enam putri) dinyatakan lolos dan siap bergabung di puslatda. Rencananya program latihan dimulai setelah lebaran," tambah Marzuki.
Untuk masuk puslatda, PTMSI Jatim mengajukan dua syarat utama kepada para atlet, yakni pertama, tidak memikirkan masalah sekolahnya, tetapi harus berkonsentrasi penuh sebagai atlet.
Syarat kedua, atlet harus mengembalikan biaya selama mengikuti puslatda, apabila di tengah jalan merasa tidak mampu meneruskan program yang sudah ditetapkan PTMSI Jatim.
"Bukan berarti mereka tidak sekolah atau keluar dari sekolah, karena PTMSI Jatim juga tetap memikirkan masa depan pendidikan atlet. Kami ingin seluruh atlet puslatda benar-benar fokus menjalankan program latihan untuk meraih prestasi terbaik," katanya.
Kebijakan itu membuat sebagian atlet tenis meja yang terjaring tidak sanggup memenuhinya, terutama atlet asal Kota Kediri yang menyapu bersih medali emas Porprov Jatim 2013.
Menurut Marzuki, seluruh atlet yang dijaring masuk puslatda usianya masih muda dan akan menjadi pelapis bagi seniornya yang kini mengikuti program Pelatnas SEA Games 2013. (*)