Surabaya (Antara Jatim) - Penghuni Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Kota Surabaya yang terdiri dari pengemis, anak jalanan, wanita susila, dan orang gilan diperkirakan akan meningkat menjelang Lebaran tahun ini. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Liponsos, Sri Supatmi, Kamis, mengatakan, penghuni Liponsos hingga saat ini mencapai 1.260 orang meliputi 1.071 orang gila dan sisanya gepeng, gelandangan, pengemis dan wanita tuna suslia. Jumlah tersebut tidak sesuai dengan kapasitas Liponsos yang hanya untuk 400 orang. "Setiap tahun jumlahnya terus meningkat, apalagi pada saat menjelang Lebaran tahun ini," katanya. Menurut dia, selama Januari jumlah Liponsos mencapai 1.173 orang, Februari 1.182 orang dan Maret sebanyak 1.186 orang. Biasanya, lanjut dia, pada saat mendekati lebaran jumlah orang gila di jalanan yang diamankan akan semakin banyak, bahkan dalam sehari bisa rartusan orang gila yang ditampung di Liponsos. Untuk mengatasi overload khususnya orang gila, Supatmi mengatakan pihanya menitipkan ke berbagai rumah sakit terdekat seperti Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang dan RSJ Menur Surabaya. "Kami sudah bekerjasama dengan pihak RSJ untuk menyembuhkan sekaligus menitipkan warga Liponsos yang gila," katanya. Namun demikian, pihaknya tidak bisa berharap banyak karena RSJ Lawang hanya bisa menampung 600 orang itu termasuk dari Liponsos, sedangkan RSJ Menur hanya 100. "Kedua RSJ ini juga menerima pasien orang gila dari umum, sehingga untuk yang RSJ Menur kita hanya bisa titip 50 orang saja," ujarnya. Selain orang gila, pihak Liponsos juga akan mengirim tuna wisma yang lanjut usia ke Griya Wreda milik Pemkot Surabaya beralamat di Medokan Asri Barat X Blok N Nomor 14, Surabaya. (*)
Penghuni Liponsos Surabaya Meningkat Jelang Lebaran
Kamis, 18 Juli 2013 16:36 WIB