Tim "Sapu Angin-8" ITS Raih "Tribology Awards"
Selasa, 16 Juli 2013 16:39 WIB
Surabaya (AntaraJatim) - Tim mobil hemat energi "Sapu Angin-8" yang dirancang mahasiswa Teknik Mesin ITS Surabaya akhirnya meraih "Tribology Awards" dalam lomba mobil hemat energi "Shell Eco Marathon" (SEM) Asia 2013 di Sirkuit Sepang, Malaysia, meski pelaksanaan lombanya dibatalkan akibat kabut asap.
"Kami sempat protes karena lomba secara on-track dibatalkan sepihak, tapi SEM tingkat Asia itu juga ada lomba secara off-track, bahkan kami menang salah satu dari enam kategori lomba secara off track, sehingga kekecewaan bisa terobati," kata Manajer Umum Tim Sapu Angin 2013, Arif Aulia Rahman, di Surabaya, Selasa.
Didampingi dosen pembimbing Ir Witantyo MEng.Sc, ia menjelaskan ITS merupakan satu-satunya universitas dari Indonesia meraih salah satu dari enam kategori off-track itu, karena lainnya universitas dari Malaysia (satu universitas), Singapura (satu universitas), dan Filipina (dua universitas), namun ada satu kategori yang masih belum diumumkan.
Lima kategori yang telah diumumkan juaranya adalah Design Award (Institute of Technological Education, Singapura), Eco-design Award (Universiti Sains, Malaysia), Communication Award (De La Selle University, Filipina), Technical Innovation Award (Mapua Institute of Technology, Filipina), dan Shell Helix Tribology Award (ITS, Indonesia). Kategori "Student Energy Challenge" belum diumumkan.
"Tribology Awards itu merupakan penghargaan atas artikel ilmiah tentang konsep gesekan yang digunakan mobil Sapu Angin-8 untuk hemat energi, tapi artikel ilmiah yang disusun rekan kami, Alam Eka Putra, itu bukan sekadar artikel, melainkan memungkinkan untuk aplikasi di lapangan. Kami juga menambahkan foto dan data pendukung," katanya.
Menurut dia, penghargaan itu mengobati kekecewaan tim "Sapu Angin-8" yang sudah dirancang menang dalam SEM Asia 2013 itu dengan target memecahkan rekor dunia dengan kecepatan 300 kilometer perjam menggunakan bahan bakar biofuel (FAME), namun semuanya sia-sia.
"Kami jelas kecewa, karena kami menyiapkan mobil itu enam bulan lebih, sehingga menghabiskan biaya riset yang tidak murah, kemudian kami juga sudah membeli 10 tiket untuk ke Malaysia senilai Rp27 juta dan biaya pengiriman mobil Sapu Angin-8 senilai Rp18 juta," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa Tim Sapu Angin juga sudah menyiapkan mobil "Sapu Angin Speed" untuk mengikuti kompetisi lain yang pertama kalinya diikuti ITS, yaitu "Student Formula Japan (SFJ) 2013" di Shizuoka, Jepang pada 3-7 September 2013. (*)