"Saya ingin apa adanya," begitu ucap Ketua DPRD Kota Surabaya M. Machmud yang baru dilantik 7 Juni 2013. Tentu, sejumlah kebijakan dan kebiasaan baru di gedung DPRD di era kepemimpinan mantan wartawan lokal di Surabaya itu sempat dinilai sejumlah kalangan hanya bagian dari pencitraan menjelang Pemilu 2014. Namun, Machmud pascadilantik tidak berkenan memakai mobil dinas yang disediakan Pemkot Surabaya. "Saya tidak mau memakai mobil dinas, mobil yang saya pakai, ya, mobil grand Livina milik saya sendiri," tuturnya. Alasan Machmud tidak berkenan memakai mobil dinas itu bukan karena pencitraan, melainkan ingin menjadi pribadi yang apa adanya. "Terserah apa kata orang, mau bilang pencitraan atau tidak. Saya ingin apa adanya," kilahnya. Politisi Partai Demokrat menegaskan bahwa keputusannya mengembalikan mobil dinas ke wali kota bukan merupakan imbauan kepada anggota dewan lainnya agar mengikuti langkahnya. "Saya tidak menginstruksikan anggota dewan mengembalikan mobil dinas. Ini keputusan saya sendiri," paparnya. Selain tidak berkenan memakai mobil dinas, Machmud juga tidak mau mengambil jatah makanan yang telah disiapkan pihak Sekretariat DPRD Surabaya setiap harinya. "Saya tidak mau itu, lebih baik saya makan di kantin dewan. Kan tinggal telepon terus diantar ke ruangan saya," katanya. Machmud juga memberikan suasana keakrapan baru di gedung DPRD Surabaya antara pihak Sekretariat DPRD dengan anggota dewan yang selama ini dinilai kurang kondusif pada saat ketua DPRD dijabat Wishnu Wardhana. Setelah dilantik, Machmud gerak cepat dengan mengumpulkan semua pegawai di Sekretariat DPRD Surabaya untuk melakukan koordinasi yang lebih baik. "Jika dulu antara sekwan dengan anggota dewan hubungannya kaku, tapi sekarang saya tidak mau itu. Hubungan harus luwes, jika sekwan dulu hanya melayani ketua DPRD, maka sekarang sekwan harus melayani semua anggota dewan," katanya. Tidak cuma itu, Machmud juga melakukan pendisiplinan kepada semua anggota DPRD agar tertib melaksanakan tugas kedewanan. Salah satunya Machmud tidak mau gedung DPRD Surabaya sepi akibat semua anggota komisi melakukan kunjungan kerja (kunker). "Saat ini dijadwalkan jika dua komisi melakukan kunker, maka dua komisi lainnya harus standby di DPRD agar siap jika ada pengaduan dari masyarakat," katanya. Selain itu, Machmud juga tidak ingin anggota dewan malas-malasan dengan jarang melakukan rapat di komisinya. "Saya ingin tertibkan agar semua rapat harus tepat waktu," katanya. (*)
Machmud : Saya Ingin Apa Adanya
Minggu, 30 Juni 2013 6:21 WIB