Disperta Bojonegoro Optimistis Hama Tidak Pengaruhi Produksi
Selasa, 25 Juni 2013 10:41 WIB
Bojonegoro (AntaraJatim) - Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro, Jatim, optimistis serangan hama wereng dan tikus yang menyerang tanaman padi tidak mempengaruhi target produksi padi 2013 yang ditetapkan sebesar 750 ribu ton gabah kering sawah (GKS).
"Hama wereng batang cokelat dan tikus yang menyerang tanaman padi sifatnya sporadis. Itupun tanaman padi seluas 245 hektare yang diserang hama masih bisa panen dengan penurunan produksi hanya sekitar 15 persen," kata Kepala Disperta Bojonegoro Subekti, Selasa.
Ia merinci tanaman padi yang diserang hama wereng batang cokelat seluas 109 hektare tersebar di puluhan desa di sembilan kecamatan, antara lain, Kecamatan Kapas, Balen, Kota, Dander, Bubulan dan Kecamatan Temayang.
Sedangkan yang diserang hama tikus seluas 136 hektare dengan lokasi terluas di sejumlah desa di Kecamatan Kalitidu dan Dander.
"Munculnya serangan hama wereng cokelat disebabkan hujan. Kelembaban tanaman padi memicu munculnya hama wereng cokelat. Tapi kalau serangan hama tikus memang selalu rutin terjadi juga tidak mengakibatkan tanaman padi petani puso," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan target produksi padi sebanyak 750 ribu ton GKS tidak sulit tercapai. Sebab, saat ini ada tanaman padi musim kemarau (MK) I seluas 70 ribu hektare di wilayahnya baru mulai panen.
Sebelumnya, lanjutnya, tanaman padi musim tanam Januari-April yang sudah terpanen seluas 66.486 hektare dengan produksi mencapai 390 ribu ton GKS.
"Perolehan produksinya kemungkinan tidak akan jauh berbeda dengan produksi padi Januari-April, sehingga target produksi sebanyak 750 ton GKS kemungkinan sudah tercapai," ujarnya, menegaskan.
Apalagi, katanya pada MK II para petani di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo juga masih akan menanam padi dengan luas mencapai 15 ribu hektare. Bahkan, para petani di kawasan hutan juga akan menanam padi dengan luas sedikitnya mencapai 10 ribu hektare.
Meski demikian, ia mengimbau para petani di wilayahnya pada MK II di daerah endemis serangan hama wereng batang cokelat tidak lagi menanam tanaman padi sebagai usaha memutus perkembangan hama wereng batang cokelat.
"Kami tetap meminta petani tidak menanam tanaman padi, meskipun kebutuhan air saat ini masih mencukupi untuk menanam padi karena masih turun hujan," ucapnya.(*)