Delapan TPS Pilkada Madiun Masuk Kategori Rawan
Selasa, 18 Juni 2013 15:50 WIB
Madiun (Antara Jatim) - Jajaran Polres menyatakan bahwa sebanyak delapan dari 1.260 tempat pemungutan suara (TPS) yang akan digunakan untuk Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Madiun 2013, termasuk dalam kategori rawan.
Wakil Kepala Polres Madiun, Kompol Sahat M Hasibuan, Selasa mengatakan, sejumlah TPS masuk dalam kategori rawan karena beberapa alasan, yakni letak geografis yang jauh, terpencil, daya jangkau masyarakat, tingkat kriminalitas, dan kemungkinan bencana alam.
"Sedangkan delapan TPS tersebut terletak di geografis yang jauh dari perkotaan atau terpencil," ujar Kompol Sahat M Hasibuan saat paparan kesiapan Pilkada Kabupaten Madiun 2013 kepada Desk Pilkada dan KPU Provinsi Jatim di Pendopo Muda Graha Kantor Bupati Madiun.
Pihaknya merinci, delapan TPS rawan tersebut adalah, TPS III di Desa Tileng Kecamatan Dagangan, TPS IX di Desa Segulung Kecamatan Dagangan, TPS VII di Desa Bodag Kecamatan Kare, TPS III di Desa Ngengor Kecamatan Pilangkenceng, TPS III di Desa Wonoayu Kecamatan Pilangkenceng, TPS VIII di Desa Kenongorejo Kecamatan Pilangkenkeng, TPS VII di Desa Nampu Gemarang, dan TPS VIII di Desa Tawangrejo Kecamatan Gemarang.
Menurut dia, meski terdapat sejumlah TPS rawan di daerah tugasnya, namun pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk menekan tingkat konflik yang mungkin terjadi saat pilkada nanti.
"Polres Madiun sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk mengamankan pilkada yang pemungutan suaranya akan dilakukan pada tanggal 19 Juni besok. Semoga saja semuanya lancar," kata dia.
Untuk pengamanan, lajut Sahat, Polres Madiun akan menyiagakan sebanyak 725 personelnya. Jumlah tersebut masih ditambah dengan bantuan dari Brimob Madiun sebanyak 180 personel, Polres Madiun Kota 50 personel, Polres Ponorogo 50 personel, dan Polres Magetan 80 personel.
"Total personel Polri yang disiagakan mencapai 1.085 orang. Jumlah tersebut masih dibantu oleh TNI sebanyak 100 personel, instansi terkait 70 personel, dan Linmas sebanyak 3.000 personel. Total atau keseluruhan mencapai 4.255 personel," terangnya.
Ketua KPU Kabupaten Madiun Anwar Soleh Azarkoni mengatakan, secara umum Pilkada Kabupaten Madiun 2013 telah siap dilaksanakan. Pada "H-1" ini semua kotak suara dan logistik pilkada lainnya sudah terdistribusi di masing-masing kantor desa atau PPS.
"Logistik pilkada akan dikirim ke masing-masing TPS pada Rabu (19/6) pagi. Jika TPS jauh dari kantor desa, maka logistik bisa diambil malam hari sebelum pencoblosan. Selama pendistribusian, kotak suara dalam keadaan terkunci dan tersegel," papar Anwar.
Sementara, Asisten Pemerintahan Sekdaprov Jatim Dr H Asyhar, meminta kepada KPU setempat agar memberikan perhatian serius pada akurasi DPT. Sebab, kebanyakan konflik pilkada disebabkan karena ketidakcocokan DPT.
"Distribusi logistik dan kerusakan kartu suara juga harus diawasi. Yang penting lainnya adalah masalah DPT agar tidak ada kecurangan," ucap Asyhar.
Lebih lanjut ia menjelaskan, guna menjamin keamanan dan kelancaran selama masa pilkada dan sesudahnya, pihaknya mengimbau masyarakat Kabupaten Madiun untuk saling menjaga diri dan tidak mudah terprovokasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Seperti diketahui, Pilkada Kabupaten Madiun 2013 akan diikuti oleh empat pasangan calon bupati dan wakil bupati. Keempat pasangan calon tersebut adalah, nomor urut 1 yakni pasangan petahana Muhtarom-Iswanto (Mu-Is) yang diusung PKB dan Partai Demokrat.
Nomor urut 2 adalah pasangan jalur perseorangan Widi Priyanto-Suntoro (Wi-Ro). Lalu nomor urut 3 adalah pasangan Sukiman-Suprapto (Pak Su) yang diusung PDI Perjuangan, Golkar, dan PKS. Dan terakhir, nomor urut 4 adalah Sumardi-Dimyati Dahlan (Sehati) yang diusung PKNU, Partai Patriot, dan PDK.(*)