Warga Magetan Kesulitan Dapatkan Elpiji 3 Kilogram
Jumat, 7 Juni 2013 15:10 WIB
Magetan (Antara Jatim) - Warga Kabupaten Magetan, Jawa Timur, di sejumlah daerah mengaku kesulitan mendapatkan elpiji ukuran 3 kilogram diduga akibat minimnya pasokan bahan bakar bersubsidi tersebut.
Kesulitan elpiji tersebut dialami oleh para agen, distributor, pengecer, dan juga para konsumen untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masing-masing.
"Elpiji ukuran 3 kilogram sulit dicari. Kalaupun ada, stoknya sangat terbatas. Para pedagang eceran terpaksa menaikkan harga karena di tingkat agen sudah naik," ujar pengecer elpiji, warga Kecamatan Parang, Magetan, Atin, Jumat.
Menurut dia, kesulitan mendapatkan elpiji tersebut telah berlangsung sejak sebulan terakhir. Akibatnya, pasokan elpiji dari agen dikurangi.
"Selain dijatah, pengirimannya juga terlambat. Biasanya saya dikirim 10 tabung per hari, namun sekarang hanya lima tabung saja. Itupun sudah tidak tiap hari dikirim," kata Atin.
Kesulitan mendapatkan elpiji juga dibenarkan oleh pedagang agen elpiji setempat, Maulana. Jatah yang dikirim ke tokonya terus berkurang sejak beberapa pekan terakhir.
"Awalnya hanya dikirim 200 tabung tiap hari dari SPBE. Kemudian menurun hanya dikirim 100 tabung per harinya. Saya jadi kebingungan untuk membaginya di pedagang tingkat pangkalan dan eceran," ungkap Maulana.
Ia mengaku tidak tahu pasti alasan stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE) mengurangi jatah pengirimannya. Biasanya, ia menerima jatah 1 rit elpiji dari SPBE.
"Satu rit itu sekitar 560 tabung elpiji ukuran 3 kilogram. Sekarang hanya tinggal 100 hingga 200 tabung saja," kata Maulana kepada wartawan.
Akibat pengurangan stok tersebut, ia terpaksa menaikan harga jual elpijinya. Jika biasanya harga elpiji hanya Rp13.000 per tabung, kini bisa berkisar antara Rp14.500 hingga Rp15.500 per tabungnya.
Pihaknya berharap, kondisi tersebut kembali normal. Apalagi sebentar lagi akan memasuki bulan puasa dimana pada bulan tersebut biasanya konsumsi bahan bakar akan meningkat termasuk elpiji. (*)