Pasangan Musisi Belanda Tampil Atraktif Mainkan Akustik
Kamis, 18 April 2013 0:14 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Pasangan musisi yang populer di Belanda Eva De Roovere dan Marc De Maeseneer tampil atraktif memaikan akustik dan menghibur ratusan penonton dengan lagu-lagu berbahasa Belanda dalam konser bertajuk "Eva De Roovere Indo Tour" di Surabaya, Rabu malam.
"Kami berusaha tampil sebaik dan se-atraktif mungkin. Syukurlah malam ini sukses dan membuat penonton terhibur," ujar Eva De Roovere ketika ditemui usai konsernya.
Sekitar 15 lagu dibawakan oleh penyanyi yang sudah menelurkan tiga buah album tersebut. Sebelum di Surabaya, pasangan yang dipertemukan di sela konser Olimpiade Athena, Yunani pada 2004 tersebut juga menggelar konser di Jakarta dan Semarang. Selanjutnya, 19 April 2013 akan tampil di Yogyakarta.
Dalam penampilannya, Eva pertama menggunakan alat musik gitar. Sedangkan Marc De Maeseneer dengan alat musik andalannya, saksofon baritone. Kemudian, mereka tampil dengan bergantian alat musik, seperti "keyboard", klarinet, harmonika dan beberapa macam alat musik akustik. Bahkan, satu gitar dimainkan bersamaan oleh keduanya.
Beberapa lagu yang dinyanyikannya selalu mendapat apresiasi luar biasa dari penonton, di antaranya berjudul "Ik Ga Op Reis" (saya akan berpetualang), "Slaapt de Zon" (Op Je Gesicht) atau ketika matahari menyapu wajahmu, dan "Mijn Ogen Toe" (saya menutup mataku), serta beberapa lagu lainnya.
Eva mengaku selama berada di Indonesia cukup terkesan dengan sambutan yang diberikan. Ia menilai, masyarakat di Indonesia sangat ramah dan sangat bersyukur bisa melakukan serangkaian konsernya di Tanah Air. Bahkan, pemenang Leids Cabaret Festival bersama Colette Notenboom pada 1999 tersebut mengaku ingin kembali di Indonesia.
Disinggung tentang rencana kolaborasi dengan musisi Indonesia, Eva dan Mars kompak mengaku sangat ingin dan berharap tampil dengan penyanyi populer. Bahkan, ia kini sedang berusaha menghafal lirik dan lagu yang dibawakan duet Ari Lasso dan Bunga Citra Lestari berjudul "Aku dan Dirimu".
"Tentu kalau ada kesempatan kembali ke Indonesia, kami ingin satu panggung dengan musisi di sini," kata pasangan musisi yang di Indonesia gemar makan nasi goreng dan sate ayam tersebut.
Sementara itu, Direktur Pusat Bahasa Belanda Erasmus, dr. Kees Groeneboer mengaku bangga bisa menampilkan musisi terkenal Belanda di Indonesia. Meski sudah menjadi agenda rutin setiap tahunnya, namun selalu mendapat kesan dan apresiasi dari masyarakat Indonesia.
"Kami senang bisa mendengar musik Belanda di Indonesia. Apalagi Eva dan Mars tampil sangat memukau dan membuat penonton seolah melihat konser di Belanda," kata dia.
Pihaknya juga tidak menutup kemungkinan rencana kolaborasi antara musisi Belanda dengan Indonesia. Menurut Kees, kolaborasi tentu akan menambah kreatifitas bermain musik serta memperat hubungan antarbangsa.
"Sebuah ide bagus dan tahun depan akan kami upayakan mengolaborasikan antara musik Belanda dengan Indonesia. Ini terobosan baru dan diupayakan akan terlaksana," katanya. (*)