Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya resmi menetapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Erna Purnawati menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya yang sebelumnya dijabat Soekamto. "Yang saya usulkan bu Erna, jadi bukan bu Yayuk (Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Surabaya Yayuk Eko Agustin). Jadi Tidak KKN (kolusi, korupsi dan nepotisme)," kata Risma saat ditemui di Balai Kota Surabaya, Kamis. Pernyataan Tri Rimaharini tersebut sekaligus bantahan adanya berita yang berkembang di media massa akhir-akhir ini bahwa dia condong memnunjuk sahabat karibnya Yayuk sebagai Plt Sekkota menggantikan Soekamto yang kini mendekam di Lapas Porong atas kasus gratifikasi Jasa Pungut Rp720 juta.. Menurut dia, pihaknya menunjuk Erna dengan pertimbangan matang dan juga menjaga kondusifitas di Pemkot Surabaya. "Jangka panjang harus dipikirkan, Surabaya saat ini dilirik investor baik dari dalam maupun luar Negeri. Kalau dia (sekkota) tidak bisa mengikuti saya, maka saya yang susah. Saya harus kerja cepat," ujarnya. Risma menegaskan bahwa ia membutuhkan patner yang bisa mengikuti ritme kerjanya setiap hari. Sedangkan Erna, lanjut dia, dinilai sudah bisa mengikuti ritme kerjanya karena sudah pernah bersama-sama saat di Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dan Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeko) Surabaya. "Mereka tidak tahu saya calonkan. Memang saya sengaja. Ini mimpi saya untuk Surabaya," ujarnya. Saat ditanya soal tidak dipilihnya Yayuk, ia menegaskan bahwa Yayuk masih dibutuhkan di BKD. "Dia masih kepala BKD. kalau dia saya beri kelonggaran, maka kepegawaian ini buyar. Dia tugasnya menjaga sistem kepegawaian. Dia sahabat saya. Tapi bukan saya pilih. Dia juga tidak berambisi," katanya. Untuk Sekkota definitif, Risma menjelaskan bahwa ia akan mengusulkan tiga nama yakni kepala Bappeko Surabaya Hendro Gunawan, Kepala PU Erna Purnawati dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kholid Bukhori. "Ketiganya orang ini pernah bersama saya saat di DKP dan Bappeko. Mereka akan mengikuti 'fit and proper test' (uji kelayakan dan kepatutan) serta membuat misi dan misi," ujarnya. (*)
Wali Kota Surabaya Pilih Erna Jadi Sekkota
Kamis, 14 Maret 2013 17:10 WIB