Surabaya (AntaraJatim) - Aparat Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Peral menangkap oknum Aremania yang diduga membawa senjata tajam jenis pisau usai mendukung kesebalasan kesayangannya bermain di Gresik. "Barang bukti sudah kami sita dan pemiliknya sudah ditetapkan tersangka. Sebab, membawa senjata tajam merupakan salah satu tindakan melanggar hukum," ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anom Wibowo, Kamis malam. Polisi menetapkan tersangka berinisial G. Saat ini ia menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Sellain itu, polisi juga juga memeriksa tiga oknum Aremania lainnya, namun statusnya sebatas saksi. Anom Wibowo menjelaskan, sebelum mendapatkan senjata tajam, polisi melakukan razia di sekitar Tol Dupak. Ratusan Aremania terhadang di dalam tol karena ditunggu oleh suporter sepak bola Surabaya di sepanjang tol menuju Waru. Polisi lantas mengumpulkan dan memberi arahan kepada suporter. "Ketika razia, polisi menemukan oknum suporter membawa senjata tajam dan hal ini tidak dibenarkan. Meski bukan suporter, tindakan membawa senjata tajam tetap diproses hukum," kata mantan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya tersebut. Tidak ada lagi senjata tajam atau benda mencurigakan dari kelompok suporter. Mereka akhirnya dipulangkan ke Malang melewati Gresik. Hanya oknum suporter yang membawa senjata tajam serta rekannya yang tidak diperbolehkan pulang karena harus menjalani pemeriksaan. "Atribut-atribut Aremania kami minta agar tidak dipakai. Selanjutnya mereka dikawal aparat Polres Gresik. Sebelum pulang, kami sempat memberikan pengarahan-pengarahan," kata mantan Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jatim tersebut. Akibat perbuatan yang dilakukannya, tersangka terjerat Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Tajam. Sementara itu, Anom Wibowo yang turun langsung ke lapangan mengamankan lokasi, mengenakan kaos berwarna hijau bertuliskan Bonek. Ia mengaku sengaja mengenakan atribut Bonek karena ingin menunjukkan perdamaian antarsuporter. "Semua suporter sepak bola Indonesia dan tidak perlu ada aksi kekerasan. Siapapun pasti prihatin dengan kasus ini, apalagi sampai ada suporter yang tewas di Gresik," kata dia. (*)
Berita Terkait

ANTARA Jatim kurban tiga ekor kambing di momen Idul Adha 1446 H
6 Juni 2025 14:42

ANTARA Biro Jatim dukung pencarian bakat penyiar muda di Surabaya
27 Maret 2025 17:38

LKBN ANTARA Jatim gelar buka puasa dan berbagi dengan anak yatim
22 Maret 2025 20:36

Konjen Tiongkok di Surabaya pererat kerja sama dengan LKBN ANTARA
18 Maret 2025 09:23

Dinkes Jatim sebut program MBG bukan sekadar atasi gizi buruk dan stunting
27 Februari 2025 18:01

Foto terbaik Januari 2025
31 Januari 2025 15:22

Pemprov Jatim gandeng LPA berikan pelatihan fotografi hingga pembuatan rilis
22 Januari 2025 17:44

Plh Sekdaprov apresiasi ANTARA promosikan UMKM-pariwisata Jatim
17 Januari 2025 19:22