Presiden Somalia Tawarkan Amnesti kepada Perompak
Jumat, 1 Maret 2013 5:52 WIB
Mogadishu (ANTARA/AFP) - Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud telah menawarkan amnesti kepada para perompak muda dalam upaya mengakhiri serangan bajak laut di kawasan lepas pantai negara Tanduk Afrika itu.
"Kami berunding dengan perompak secara tidak langsung melalui para sesepuh," kata Mohamud kepada AFP. "Perompakan harus berakhir."
Mohamud, yang dipilih oleh parlemen enam bulan lalu, mengatakan, ia ingin menawarkan "cara alternatif untuk memperoleh penghasilan" bagi kaum muda Somalia yang mengangkat senjata dan bergabung dengan geng-geng perompak.
Namun, Mohamud mengatakan, amnesti itu tidak berlaku bagi gembong perompak yang memperoleh mayoritas untung dari serangan-serangan itu dan beberapa dari mereka kini diburu oleh Interpol.
"Kami tidak memberikan amnesti kepada mereka, amnesti hanya untuk pemuda," katanya.
Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu sejak 2008.
Kapal-kapal perang asing berhasil menggagalkan sejumlah pembajakan dan menangkap puluhan perompak, namun serangan masih terus berlangsung.
Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja.
Angka tidak resmi menunjukkan 2009 sebagai tahun paling banyak perompakan di Somalia, dengan lebih dari 200 serangan -- termasuk 68 pembajakan yang berhasil -- dan uang tebusan diyakini melampaui 50 juta dolar.
Kelompok-kelompok bajak laut Somalia, yang beroperasi di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa, memperoleh uang tebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden. (*)