Bank Syariah Bukopin Dukung Penjualan Sukuk Ritel
Jumat, 15 Februari 2013 9:10 WIB
Surabaya - Bank Syariah Bukopin siap mendukung penjualan Sukuk Negara Ritel Republik Indonesia Seri SR-005 Tahun 2013 dengan menggaet PT Mega Capital Indonesia melaksanakan "Roadshow Investor Gathering" di Surabaya.
"Kami optimistis dengan dukungan tersebut bisa memberikan peningkatan 'fee based income' ke perseroan," kata Direktur Bisnis Bank Syariah Bukopin, Harry Harmono Busiri, dihubungi dari Surabaya, Jumat.
Agenda "Investor Gathering" tersebut, kata dia, merupakan salah satu bentuk kegiatan pemasaran. Apalagi, sebagai Sub Agen Penjual pihaknya berkomitmen dengan standar profesional tinggi menjamin bahwa calon pembeli Sukuk Negara Ritel adalah individu Warga Negara Indonesia.
"Kami yakin mereka memiliki kecukupan dana untuk membeli Sukuk Ritel yang dipesan," ujarnya.
Dukungan itu, kata dia, seiring dengan rencana pemerintah menerbitkan instrumen sukuk ritel Seri SR-005 pada tahun 2013. Penawaran kepada masyarakat dijadwalkan pada tanggal 8-22 Februari 2013.
"Sukuk ritel ini akan memiliki jangka waktu tiga tahun dan dapat dibeli oleh masyarakat terutama individu dengan nominal minimal Rp5 juta," katanya.
Mengenai jenis akad yang digunakan, tambah dia, adalah "Ijaroh – Asset To Be Leased" sehingga memberikan pendapatan yang pasti bagi investor. Sementara, imbalan atau kupon per unit Sukuk Negara Ritel seri SR-005 Tahun 2013 adalah sebesar enam persen per tahun yang dibayar setiap bulan.
"Tanggal penerbitannya telah ditetapkan sejak 27 Februari 2013. Kalau penetapan hasil penjatahan pada tanggal 25 Februari 2013 dengan tenor area tiga tahun," katanya.
Di sisi lain, sebut dia, dengan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan tersebut maka hingga akhir bulan Desember 2012 (unaudited) Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp2,851 triliun sedangkan pada n periode sama pada tahun sebelumnya Rp2.292 triliun.
"Peningkatan itu juga diiringi kenaikan total aset sebesar 32,55 persen menjadi Rp3,619 triliun daripada periode sama tahun sebelumnya Rp2,731 triliun," katanya.
Ia mengermukakan, pembiayaan juga mengalami peningkatan sebesar 37,23 persen menjadi Rp2,631 triliun. Hingga akhir tahun lalu, laba meningkat 74,18 persen menjadi Rp26,309 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
"Hal tersebut terealisasi karena kami memiliki jaringan kantor sebanyak 10 Kantor Cabang, tujuh Kantor Cabang Pembantu, empat Kantor Kas, 53 (limapuluh tiga) Kantor layanan Syariah, dan menggunakan ATM jaringan Bank Bukopin, serta ATM Bersama," katanya. (*)