Surabaya - Pasar asuransi di Indonesia khususnya asuransi jiwa membutuhkan minimal 600 orang aktuaris guna mengantisipasi berkembangnya industri asuransi di Tanah Air saat kini. "Hal tersebut tampak dari pertumbuhan industri asuransi jiwa yang menunjukkan potensi positif. Bahkan, rata-rata pertumbuhan 20-30 persen dalam lima tahun terakhir," kata Presiden Direktur Prudential Indonesia, William Kuan, dihubungi dari Surabaya, Selasa. Aktuari adalah ahli matematika dalam perusahaan asuransi yg menghitung-hitung risiko, premi, cadangan, dan dividen. Menurut dia, aktuaria adalah suatu cabang ilmu yang sifatnya multidisipliner. Ilmu tersebut menggunakan metode atau prinsip yang ada pada statistika dan matematika dalam rangka memperkirakan, memprediksi, mengkalkulasi, membuat suatu perencanaan, model dan gambaran tentang prinsip-prinsip yang berlaku pada dunia asuransi, dana pensiun, dan keuangan pada umumnya. "Posisi seorang aktuaris dalam mengembangkan produk asuransi sangat penting guna mengembangkan bisnis perusahaan asuransi. Apalagi, ikut berpengaruh terhadap jenis dan spesifikasi produk yang ditawarkan perusahaan tersebut," ujarnya. Namun, jelas dia, saat ini pertumbuhan bisnis asuransi di Tanah Air belum diimbangi dengan jumlah SDM yang memiliki keahlian aktuaria yang memadai. Sementara, ahli Aktuaria (Aktuaris) dituntut memiliki kemampuan teknis antara lain dalam perancangan produk dan analisa risiko pada asuransi dan investasi yang sangat dibutuhkan dalam perusahaan asuransi. "Sesuai data Bapepam - LK, saat ini jumlah aktuaris di Indonesia masih di bawah 200 orang sedangkan kebutuhan industri diperkirakan lebih dari 600 aktuaris," tegasnya. Untuk itu, tambah dia, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Magister Manajemen - Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (MM-FEUI) guna merealisasikan pembukaan program Pasca-Sarjana Magister Manajemen Aktuaria. "Melalui kolaborasi ini, Magister Manajemen - FEUI akan membuka pendaftaran program studi Magister Manajamen Aktuaria pada bulan Februari 2013," katanya. Program itu, sebut dia, merupakan salah satu bentuk kepedulian Prudential Indonesia terhadap perkembangan industri asuransi sekaligus upaya perusahaan mendukung asosiasi dan regulator dalam memastikan ketersediaan tenaga ahli, serta memfasilitasi pengembangan ilmu aktuaria di Indonesia. "Kami yakin upaya ini dapat membuahkan nilai-nilai yang sangat positif bagi industri asuransi, khususnya asuransi jiwa," katanya. Ia melanjutkan, langkah positifnya tersebut wujud tanggung jawab sosial korporasi Prudential Indonesia yang bertema "Sejuta Hati untuk Sejuta Mimpi" dengan tiga pilar yaitu edukasi, anak-anak, serta penanggulangan dan pencegahan bencana. "Sebagai salah satu program dalam pilar edukasi, dalam kerja sama dengan UI kami tidak hanya mendukung dari segi pengembangan infrastruktur tapi termasuk pembuatan kurikulum terbaru bagi program studi," katanya. Lalu, ia menyatakan, pihaknya juga aktif berkontribusi bagi pengembangan kompetensi tenaga pengajar dan mahasiswa seperti mengirimkan dua dosen setiap tahunnya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan aktuaria internasional, mendatangkan pengajar internasional guna memberikan pelatihan ilmu aktuaria. "Setiap tahunnya sampai dengan tahun 2015, kami juga akan memberikan dua beasiswa kepada dua mahasiswa untuk dapat mengikuti program ini," katanya.(*)
Pasar Asuransi Nasional Butuh 600 Aktuaris
Selasa, 29 Januari 2013 15:39 WIB