Harga Daging Sapi Di Bojonegoro Stabil Tinggi
Jumat, 25 Januari 2013 10:16 WIB
Bojonegoro - Harga daging sapi di Bojonegoro, Jawa Timur, masih stabil tinggi mencapai Rp85 ribu/kilogram, bahkan para pedagang sapi memperkirakan harga daging sapi masih berpeluang naik lagi, dengan mempertimbangkan tingginya harga sapi.
Seorang pedagang daging sapi di Pasar Besar Bojonegoro Arik M. Ali mengatakan, Jumat, harga daging sapi masih stabil Rp85 ribu perkilogram, sudah berjalan sebulan terakhir.
Namun, lanjut dia, para pedagang sapi yang biasa memasok sapi ke pedagang daging sapi, saat ini sudah meminta kenaikan harga sapi dengan alasan mencari sapi di masyarakat semakin sulit.
"Kemungkinan harga daging sapi masih berpeluang naik lagi, kalau sapi yang dijual pedagang sudah mulai naik. Naiknya biasanya berkisar Rp500 ribu hingga Rp1 juta per ekor, perhitungan kami harga daging sapi bisa di atas Rp87 ribu perkilogramnya," jelas Arik, dibenarkan pedagang daging sapi lainnya di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Pujiono.
Menurut Pujiono, harga daging sapi di pasar setempat masih lebih rendah dibandingkan dengan harga daging sapi di Pasar Besar, juga Pasar Sumberrejo, di Desa Sumberrejo, Kecamatan Sumberrejo.
Masalahnya, lanjut dia, dibenarkan pedagang sapi di Pasar Banjarjo, Khotimah para pedagang daging sapi di Pasar Banjarjo tidak menyembelih sapi sendiri, tetapi mengambil daging sapi di jagal sapi dengan perjanjian kembali kalau tidak laku.
"Jagal sapi memberikan kesempatan para pedagang daging sapi menjual dengan harga lebih rendah agar dagingnya laku," jelas Pujiono.
Ia menyebutkan, harga daging sapi di Pasar Banjarjo saat ini masih Rp80 ribu perkilogram, tapi kalau di Pasar Besar dan Sumberrejo mencapai sudah Rp85 ribu perkilogram.
Sulit memperoleh sapi di masyarakat itu, menurut Arik, dibenarkan pedagang sapi lainnya, sebagian pedagang daging sapi terpaksa menyembelih sapi betina, karena harganya lebih murah.
Ditemui terpisah Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Tukiwan Yusa mengatakan, populasi sapi di wilayahnya yang jumlahnya mencapai 196 ribu ekor masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan daging sapi, termasuk memasok sapi ke lain daerah, seperti Jakarta.
Ia memperhitungkan sebanyak 196 ribu ekor sapi itu, di antaranya 35 persen sapi jantan dengan disembelih separuhnya saja masih mampu menjaga populasi sapi di wilayahnya.
"Naiknya harga daging sapi tidak merugikan peternak. Seharusnya jagal sapi juga harus menyesuaikan dengan harga pembelian sapi dalam menjual daging sapi," ucapnya.(*)