Polisi Pamekasan Tenangkan Pendukung "Kompak" yang Mengamuk
Rabu, 9 Januari 2013 20:31 WIB
Pamekasan - Petugas kepolisian dari jajaran Polres Pamekasan, Madura, menenangkan sekelompok pendukung pasangan calon bupati KH Kholilurrahman-Masduki (Kompak) yang hendak mengamuk di Kantor JTV Biro Pamekasan, Rabu sore.
Pendukung pasangan cabup "Kompak" itu datang ke Kantor JTV di Jalan Raya Panglegur, Pamekasan, karena kesal dengan siaran televisi swasta itu. Mereka menganggap siaran berupa persentase perolehan suara Pilkada Pamekasan itu telah membuat suasana tidak kondusif.
Sekelompok pendukung cabup/cawabup Kholilurrahman-Masduki ini datang ke Kantor JTV dengan mengendarai mobil Toyota Avanza berwarna putih bernomor polisi N 500 DS dan selanjutmua turun di depan kantor televisi lokal di Pamekasan itu.
Mereka mengetok pintu kantor televisi milik Jawa Pos Grup ini dan selanjutnya menggedor dan mendobrak, serta masuk ke dalam untuk melakukan pemeriksaan.
"Kami datang ke sini untuk mempertanyakan tentang teks berjalan (running text) yang disiarkan tentang hasil perolehan pilkada Pamekasan," kata salah seotang pendukung Kompak, Budi.
Aksi mengamuk dan memasuki kantor JTV oleh pendukung pasangan calon bupati KH Kholilurrahman dan wakilnya Masduki ini tidak berlangsung lama.
Hal itu karena tiga peleton dalmas dan dua peleton pasukan Brimob dari Polda Jatim segera turun untuk menenangkan pengunjuk rasa.
Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Kadarusman memimpin langsung pengamanan dan melakukan negosiasi dengan sekelompok warga yang hendak mengamuk itu.
Secara terpisah, Kepala JTV Biro Pamekasan Moh Sholeh menjelaskan, siaran perolehan suara Pilkada Pamekasan di stasiun televisi itu merupakan hasil kajian lembaga survei Proximity yang dirilis JTV Surabaya.
"JTV Pamekasan hanya menyiarkan saja dan ini adalah siaran langsung dari JTV Surabaya," kata Sholeh menjelaskan.
Ia juga menjelaskan, siaran hasil perolehan pilkada berdasarkan perhitungan cepat itu, sebenarnya bukan hanya saat ini saja, tetapi sudah biasa disiarkan sebelumnya.
"Pilkada Sampang dan Bangkalan kita juga menyiarkan. Tapi entah mengapa hanya di Pamekasan ini yang menuai protes," kata Sholeh.
Hal itu dibenarkan oleh Pimpinan Redaksi JTV Surabaya, Imam Syafii. "Ya, ada empat orang tak dikenal yang mendobrak pintu masuk kantor kami di Madura, lalu mereka diusir polisi. Kabarnya, Rabu malam, mereka akan datang lagi, tapi semoga tidak benar," katanya. (*)