Bojonegoro - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Kasiyanto mengungkapkan kerugian banjir di wilayahnya, baik yang disebabkan banjir Bengawan Solo maupun banjir bandang anak sungainya mencapai Rp12,409 miliar lebih. "Kerugian terbesar dari tanaman padi, bukan kerusakan prasarana dan sarana umum," katanya, Jumat. Ia menjelaskan banjir luapan Bengawan Solo dan banjir bandang dari anak sungainya yaitu Kali Semar Mendem dan Kali Mengkuris, mengakibatkan rusaknya sedikitnya 4.212 hektare tanaman padi, dalam sepekan terakhir. "Tanaman padi yang terendam air banjir usianya bervariasi berkisar 20-50 hari, bahkan ada yang sudah siap panen," katanya, menjelaskan. Ia menyebutkan wilayah terparah yang tanaman padi rusak terendam air banjir luapan Bengawan Solo yaitu di sejumlah desa di Kecamatan Baureno, luasnya mencapai 1.575 hektare. Padahal, lanjutnya, tanaman padi di Kecamatan Baureno itu, semuanya siap panen sehingga ketika terendam air banjir selama tiga hari menjadi rusak. Tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Baureno itu, menurut dia, terendam air luapan Bengawan Solo yang masuk melalu tanggul kanan Bengawan Solo di Kecamatan Kanor yang belum rampung pembangunannya. "Karena tanggul belum rampung air luapan Bengawan Solo masuk melalui tanggul yang belum jadi, kemudian berputar merendam tanaman padi," katanya, mengambarkan. Lebih lanjut ia menjelaskan laporan kerugian banjir yang masuk itu, baru dari Kecamatan Kota, Baureno, Balen, Trucuk, dan Kapas, sedangkan Kecamatan Kanor, yang dilaporkan baru kerugian kerusakan tanaman padi di Desa Piyak. Padahal, lanjutnya, tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Kanor yang diterjang banjir bandang Kali Mengkuris, luasnya ratusan hektare. "Tanaman padi di Kecamatan Kanor itu rusak, sebab diterjang banjir bandang dari Kali Mengkuris yang tanggulnya jebol," katanya, menegaskan. Ia menambahkan kerugian kerusakan prasana dan sarana umum, akibat banjir, seperti jalan desa tidak menimbulkan kerugian besar, sebab perbaikannya tidak membutuhkan biaya besar. "Misalnya ada jalan paving desa rusak, perbaikannya hanya cukup dengan ditata kembali," ucapnya, menambahkan. (*).
BPBD: Kerugian Banjir Bojonegoro Rp12,409 Miliar
Jumat, 4 Januari 2013 15:11 WIB