Mojokerto (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya meluncurkan platform "Sinergi " yakni sebuah inovasi digital untuk mengawasi pergerakan orang asing dengan cara yang jauh lebih modern, cepat, dan presisi.
"Hal ini sebagai upaya memperkuat efektivitas pengawasan keimigrasian terhadap pergerakan orang asing," kata Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Surabaya Dodi Gunawan Ciptadi dalam keterangannya di Mojokerto, Jawa Timur, Selasa.
Dodi menjelaskan platform "Sinergi" merupakan sistem manajemen pengawasan orang asing terpadu yang dirancang untuk mempercepat koordinasi lintas-instansi.
Sasaran utama dalan platform ini, lanjutnya, yakni meningkatkan kualitas pengawasan orang asing dan TKA di kawasan Ngoro Industri Persada (NIP) Mojokerto serta memperkuat kolaborasi Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) sebagai garda terdepan pengawasan keimigrasian di daerah.
Ia mengatakan, NIP Mojokerto adalah salah satu kawasan industri terbesar di Jawa Timur. Dengan luas 600 hektare, kawasan ini menampung 143 perusahaan dan lebih dari 600 Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bekerja dan tinggal di dalam area tersebut.
"Besarnya arus aktivitas industri membuat kawasan ini menjadi magnet investasi asing sekaligus wilayah dengan tingkat kerawanan pengawasan tinggi," katanya.
Ia mengatakan, karena lokasinya cukup jauh dari Kantor Imigrasi di Sedati, Sidoarjo, menjadikan respons lapangan sering terlambat dan pengawasan berkelanjutan sulit dilakukan.
Ia mengatakan, platform " Sinergi" hadir sebagai lompatan besar. Sistem ini mengintegrasikan data, strategi, hingga tindakan operasional lintas-instansi dalam satu platform.
Ia menambahkan, tidak ada lagi pengawasan yang terjebak birokrasi lambat atau pelaporan tertutup dan tidak ada lagi koordinasi yang terputus di tengah jalan. Semua pihak bergerak dengan visi yang sama, berbagi informasi secara real-time, dan bertindak lebih cepat.
“Platform 'Sinergi' memastikan setiap pergerakan, keberadaan, hingga aktivitas orang asing dapat dipantau secara transparan, terukur, dan bertanggung jawab,” katanya.
