Surabaya (ANTARA) - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP UNAIR) Dr Suko Widodo menilai munculnya aksi pengambilan barang di mini market saat banjir Sumatra dipicu lemahnya manajemen penanganan bencana.
“Mereka mengambil hanya untuk makan karena situasi darurat, untuk bertahan hidup,” katanya di Surabaya, Senin.
Suko menyebut tindakan itu kurang tepat bila dikategorikan sebagai penjarahan, sebab dilakukan korban yang minim akses bantuan.
"Banyak wartawan yang kurang memahami jurnalisme kebencanaan, sehingga penulisannya perlu diperhatikan,” ujarnya.
Menurut dia, jurnalisme kebencanaan menuntut simpati dan empati dalam pemberitaan.
“Saya rasa penyebutan penjarahan pada berbagai media menunjukkan framing yang buruk bagi korban, padahal terdapat alasan rasional di belakangnya,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pernyataan para pejabat yang kerap tidak tepat saat bencana.
“Dalam situasi bencana dan kategori darurat, seharusnya pejabat membuat pernyataan yang informatif dan direktif. Sementara lupakan pernyataan yang sifatnya analisis,” katanya.
Pejabat, lanjutnya, idealnya memberikan informasi mengenai proses penanganan.
"Seharusnya sebelum membuat pernyataan, pejabat perlu data-data valid. Perlunya memperhitungkan risiko pada setiap pernyataan yang ada, jangan sampai ke depan akan menimbulkan kericuhan,” tuturnya.
Suko menilai fenomena pengambilan barang tersebut merupakan indikasi buruknya manajemen bencana.
“Fenomena itu menunjukkan bahwa negara kurang bisa menjamin kehidupan warganya sehingga dalam bencana yang terjadi muncul berbagai side effect buruk,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya peningkatan pengetahuan mitigasi dan manajemen risiko bencana.
“Ini pelajaran ke depan, agar pemerintah dan semua pihak belajar tentang manajemen risiko bencana,” katanya.
Suko menambahkan sejumlah kebijakan lingkungan dilanggar demi keuntungan pribadi sehingga merusak alam dan memicu bencana.
"Pemerintah perlu menegakkan regulasi yang ada secara ketat agar ke depannya hal serupa tidak terjadi,” ujarnya.
Ia menutup pernyataannya dengan ajakan agar seluruh pihak bersinergi membantu korban.
“Selain itu, dalam keadaan ini pemerintah dan warga harus bersinergi dalam membantu saudara kita yang terdampak,” katanya.
