Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember mengajak para pelajar untuk memerangi pernikahan dini dan stunting guna mewujudkan generasi emas yang sehat, cerdas, dan produktif melalui kegiatan sosialisasi yang digelar di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa.
Ratusan pengurus OSIS dari 175 SMA/SMK/MA se-Kabupaten Jember hadir dalam kegiatan sosialisasi yang dihadiri Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Jember Edy Budi Susilo yang mewakili Bupati Jember Muhammad Fawait.
"Generasi muda nantinya menjadi pemimpin, inovator, dan penggerak kemajuan di masa depan. Namun, potensi besar itu hanya bisa terwujud apabila anak-anak tumbuh dan berkembang secara sehat, cerdas, dan produktif," kata Kadispora Edy Budi Susilo saat memberikan sambutan.
Berdasarkan data Pengadilan Agama Jember, pada tahun 2023 tercatat sebanyak 1.362 permohonan dispensasi kawin untuk anak-anak menikah di bawah usia 19 tahun dan tahun 2024, tercatat permohonan dispensasi kawin sebanyak 512 permohonan, sehingga pernikahan dini di Jember cukup tinggi.
Meski data menunjukkan adanya tren penurunan angka pernikahan dini di Kabupaten Jember, Edy menyayangkan bahwa kasus tersebut masih banyak terjadi dan menjadi keprihatinan bersama.
"Pernikahan dini bukan sekadar masalah usia, melainkan terkait kesiapan mental, fisik, dan sosial. Remaja yang menikah di usia muda cenderung belum siap memikul tanggung jawab sebagai orang tua, yang berakibat fatal pada kesehatan ibu dan anak," tuturnya.
Ia mengatakan pernikahan dini juga menyebabkan risiko kehamilan meningkat dan anak yang dilahirkan akan berisiko lebih besar mengalami stunting, sehingga pencegahan pernikahan dini sekaligus berarti memutus rantai kemiskinan.
Ia berharap para pelajar dapat memahami secara mendalam risiko pernikahan dini dan dampaknya pada masa depan mereka, sehingga mendorong para pengurus OSIS di sekolah untuk menjadi garda terdepan dalam sosialisasi kepada teman-temannya untuk mencegah pernikahan dini.
"Jadikan lah isu pencegahan pernikahan dini sebagai bagian dari program kerja OSIS, karena biasanya pengurus OSIS adalah influencer dan panutan di sekolah masing-masing," katanya.
Dispora Jember menyerukan agar para pelajar memaksimalkan peran mereka sebagai motor penggerak perubahan dengan membuat kampanye kreatif di media sosial dan mengadakan diskusi-diskusi positif di lingkungan sekolah dan komunitas.
"Kami ingin para pelajar SMA/SMK/MA bangga menjadi generasi emas Jember. Generasi yang sehat, berpendidikan tinggi, berakhlak mulia, serta mampu mengangkat nama baik daerah," ujarnya.
Pemkab Jember ajak pelajar perangi pernikahan dini dan stunting
Selasa, 11 November 2025 16:01 WIB
Ratusan pelajar mengikuti Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini dan Stunting di aula Dinas Pendidikan Jember, Selasa (11/11/2025). ANTARA/HO-Diskominfo Jember
