Manajemen Persema: Kontrak Pemian Tunggu Investor
Senin, 3 Desember 2012 8:35 WIB
Malang - Manajemen Persema Malang mengemukakan bahwa kontrak pemain yang akan berlaga di ajang Liga Primer Indonesia (LPI) musim depan masih menunggu kehadiran investor.
"Kontrak pemain, baik pemain lama maupun baru akan dilakukan setelah maanajemen mendapatkan investor dan menunggu kedatangan pelatih Slave Radovski di Malang," tegas Sekretaris Persema Eka Ananta Sidharta di Malang, Senin.
Sampai saat ini tim berjuluk Laskar Ken Arok itu belum mendapatkan investor yang akan mendanai Persema pada musim kompetisi 2013, padahal "kick off" LPI dihelat 9 Februari mendatang.
Sementara pelatih asal Macedonia, Slave Radovski, yang seharusnya sudah tiba di Malang, jadwalnya beberapa kali tertunda karena KITAS-nya belum tuntas. Jadwal terbaru kedatangan Slave pada Desember ini.
Lebih lanjut Eka mengatakan, sampai saat ini pihaknya memang belum melakukan persiapan, namun Persema bukan satu-satunya klub yang terlambat menyiapkan timnya untuk mengarungi kompetisi musim depan.
Ia mengatakan, ada beberapa klub, bahkan hampir semua klub yang bakal berlaga di LPI musim depan juga belum melakukan prakontrak dengan pemain, baik pemain lama maupun rekrutan baru, seperti Arema LPI. Arema LPI baru melakukan prakontrak dengan 16 pemain lama.
Oleh karena itu, katanya, manajemen menilai jika Persema masih belum terlambat untuk merekrut pemain dan menyiapkan tim yang bakal berlaga di musim depan, sebab masih banyak tim yang kondisinya juga seperti Persema.
Saat ini manajemen Persema baru melakukan perjanjian prakontrak dengan lima pemain baru, yakni Didik Ariyanto, Moneiga, Pandhy Widiarto, Ferby Wimba serta Indra Cahya.
Sementara para pemain lama, seperti Bima Sakti, M Kamri, Irfan Bachdim, Sukasto Effendi, Kim Jeffry Kurniawan, Ngon Mamoun, dan Emile Betrand Mbamba, nasibnya juga masih mengambang, apakah akan dipertahankan atau dicoret dari tim Laskar Ken Arok.
Muism kompetisi 2011-2012, Persema didanai oleh konsorsium LPI dengan kepemilikan saham 95 persen dan lima persennya dimiliki oleh Titis Shinta Dewi (putri Wali Kota Malang Peni Suparto). (*)