Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Emil Elestianto Dardak turun langsung guna ikut merapikan baliho kampanye di masa tenang, Minggu dinihari.
Emil mengunjungi sejumlah titik di mana terdapat baliho Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak terpasang di pinggir jalan. Di antaranya di Jalan Jemurasari dan Jalan Margorejo.
Emil mencopot langsung salah satu baliho yang terpasang di pinggir jalan. Dengan alat seadanya, Emil melepas baliho dari bagan kayu.
Emil sengaja ikut turun mencopot baliho di jalanan untuk turut membantu tim Bawaslu, KPU beserta pihak terkait merapikan alat peraga kampanye. Emil mengatakan TPP Khofifah-Emil juga sudah menurunkan tim guna merapikan baliho.
"Ini amanah dari kita bersama, amanah tim untuk kita jalankan bersama. Kita ingin memberikan bentuk dukungan kepada segenap petugas untuk menegakkan masa tenang," kata Emil.
"Masa tenang ini artinya benar-benar bersih dari segala atribut yang melekat di jalanan dan untuk itu kami memberikan dukungan dengan turut menurunkan sesuai dengan kemampuan kita," tambahnya.
Emil mengatakan Tim dan Relawan Khofifah-Emil juga ikut turun guna merapikan baliho di masa tenang.
"Untuk memberi dukungan itu, kami membantu menurunkan baliho sesuai dengan kemampuan kita," katanya.
Dia mengatakan Tim Khofifah-Emil secara serentak juga melakukan langkah-langkah untuk membantu petugas merapikan alat peraga kampanye.
"Tentu hanya milik Khofifah-Emil dan yang dipasang oleh relawan kita bantu turunkan. Tentu petugas yang terjun jumlahnya banyak dan mereka bekerja keras luar biasa malam ini," jelasnya.
"Untuk menurunkan atribut ini butuh tenaga. Kita harus berterima kasih kepada semua petugas yang bekerja keras dan malam ini mereka akan lembur untuk merapikan baliho agar masa tenang berjalan dengan baik," lanjutnya.
Mantan Bupati Trenggalek ini berharap masa tenang bisa digunakan warga untuk berpikir jernih dalam menentukan pilihan kepala daerah.
"Mudah-mudahan tiga hari masa tenang ini benar-benar menjadi masa yang memungkinkan masyarakat untuk berpikir dengan tenang dan mengambil keputusan yang terbaik di 27 November nanti," ungkapnya.
Dia meminta jangan sungkan untuk melaporkan ketika dalam masa tenang terdapat pelanggaran aturan masa tenang.
"Tidak boleh ada lagi kampanye, gunakan masa tenang ini untuk berpikir dengan jernih dan tenang. Mudah-mudahan nanti tanggal 27 jangan golput dan gunakan pilihan sesuai pertimbangan terbaik bagi masing-masing pemilih," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Emil mengunjungi sejumlah titik di mana terdapat baliho Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak terpasang di pinggir jalan. Di antaranya di Jalan Jemurasari dan Jalan Margorejo.
Emil mencopot langsung salah satu baliho yang terpasang di pinggir jalan. Dengan alat seadanya, Emil melepas baliho dari bagan kayu.
Emil sengaja ikut turun mencopot baliho di jalanan untuk turut membantu tim Bawaslu, KPU beserta pihak terkait merapikan alat peraga kampanye. Emil mengatakan TPP Khofifah-Emil juga sudah menurunkan tim guna merapikan baliho.
"Ini amanah dari kita bersama, amanah tim untuk kita jalankan bersama. Kita ingin memberikan bentuk dukungan kepada segenap petugas untuk menegakkan masa tenang," kata Emil.
"Masa tenang ini artinya benar-benar bersih dari segala atribut yang melekat di jalanan dan untuk itu kami memberikan dukungan dengan turut menurunkan sesuai dengan kemampuan kita," tambahnya.
Emil mengatakan Tim dan Relawan Khofifah-Emil juga ikut turun guna merapikan baliho di masa tenang.
"Untuk memberi dukungan itu, kami membantu menurunkan baliho sesuai dengan kemampuan kita," katanya.
Dia mengatakan Tim Khofifah-Emil secara serentak juga melakukan langkah-langkah untuk membantu petugas merapikan alat peraga kampanye.
"Tentu hanya milik Khofifah-Emil dan yang dipasang oleh relawan kita bantu turunkan. Tentu petugas yang terjun jumlahnya banyak dan mereka bekerja keras luar biasa malam ini," jelasnya.
"Untuk menurunkan atribut ini butuh tenaga. Kita harus berterima kasih kepada semua petugas yang bekerja keras dan malam ini mereka akan lembur untuk merapikan baliho agar masa tenang berjalan dengan baik," lanjutnya.
Mantan Bupati Trenggalek ini berharap masa tenang bisa digunakan warga untuk berpikir jernih dalam menentukan pilihan kepala daerah.
"Mudah-mudahan tiga hari masa tenang ini benar-benar menjadi masa yang memungkinkan masyarakat untuk berpikir dengan tenang dan mengambil keputusan yang terbaik di 27 November nanti," ungkapnya.
Dia meminta jangan sungkan untuk melaporkan ketika dalam masa tenang terdapat pelanggaran aturan masa tenang.
"Tidak boleh ada lagi kampanye, gunakan masa tenang ini untuk berpikir dengan jernih dan tenang. Mudah-mudahan nanti tanggal 27 jangan golput dan gunakan pilihan sesuai pertimbangan terbaik bagi masing-masing pemilih," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024