Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro memberikan pelatihan kepada puluhan pegawai dan relawan terkait pendidikan jurnalisme kemanusiaan, dalam upaya untuk menguatkan penyampaian informasi kepalangmerahan kepada masyarakat.
"Di era keterbukaan informasi, PMI Bojonegoro melatih relawan menjadi jurnalis kemanusiaan," kata ketua PMI Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Hernowo di Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu.
Disampaikan Hernowo, keberadaan PMI dalam melaksanakan aksi sosial, termasuk mencukupi ketersediaan darah dan tugas-tugas kemanusiaan lainnya merupakan upaya membantu pemerintah. Sehingga diperlukan sarana informasi dan publikasi agar diketahui masyarakat.
"Relawan yang hari ini dilatih akan menjadi humas PMI, baik mencari berita maupun menyampaikan informasi kemanusiaan dan kebencanaan," jelasnya.
Melalui kegiatan pelatihan ini, lanjut Hernowo, para relawan diberikan pembekalan terkait bagaimana cara menjadi seorang jurnalis yang bertugas sesuai dengan aturan jurnalistik.
Pelatihan tersebut, juga merupakan salah satu upaya PMI Bojonegoro untuk meningkatkan dan menguatkan kapasitas organisasi di Kabupaten Bojonegoro.
"Mengembangkan komunikasi, informasi dan edukasi kepalangmerahan kepada masyarakat," kata Hernowo yang juga Direktur RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro itu.
Ia menambahkan, pelatihan yang diikuti sebanyak 50 orang yang berasal dari staf markas dan Unit Donor Darah (UDD) PMI, perwakilan pengurus PMI kecamatan, Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah, Korps Sukarela (KSR) dari perguruan tinggi dan Tenaga Sukarela (TSR)di beberapa desa, diharapkan mampu meningkatkan citra PMI kedepannya.
"Apalagi PMI Bojonegoro memiliki website dan bank data darah yang bisa diakses, dapat dijadikan sarana menyampaikan informasi semakin luas," kata Hernowo.
Sementara itu workshop kehumasan dan jurnalistik PMI Kabupaten Bojonegoro menghadirkan ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bojonegoro dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bojonegoro.
Para narasumber menyampaikan beberapa materi terkait dasar jurnalistik, teknik penulisan berita, kode etik jurnalistik dan siaran pers, serta materi teknik fotografi dan praktik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Di era keterbukaan informasi, PMI Bojonegoro melatih relawan menjadi jurnalis kemanusiaan," kata ketua PMI Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Hernowo di Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu.
Disampaikan Hernowo, keberadaan PMI dalam melaksanakan aksi sosial, termasuk mencukupi ketersediaan darah dan tugas-tugas kemanusiaan lainnya merupakan upaya membantu pemerintah. Sehingga diperlukan sarana informasi dan publikasi agar diketahui masyarakat.
"Relawan yang hari ini dilatih akan menjadi humas PMI, baik mencari berita maupun menyampaikan informasi kemanusiaan dan kebencanaan," jelasnya.
Melalui kegiatan pelatihan ini, lanjut Hernowo, para relawan diberikan pembekalan terkait bagaimana cara menjadi seorang jurnalis yang bertugas sesuai dengan aturan jurnalistik.
Pelatihan tersebut, juga merupakan salah satu upaya PMI Bojonegoro untuk meningkatkan dan menguatkan kapasitas organisasi di Kabupaten Bojonegoro.
"Mengembangkan komunikasi, informasi dan edukasi kepalangmerahan kepada masyarakat," kata Hernowo yang juga Direktur RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro itu.
Ia menambahkan, pelatihan yang diikuti sebanyak 50 orang yang berasal dari staf markas dan Unit Donor Darah (UDD) PMI, perwakilan pengurus PMI kecamatan, Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah, Korps Sukarela (KSR) dari perguruan tinggi dan Tenaga Sukarela (TSR)di beberapa desa, diharapkan mampu meningkatkan citra PMI kedepannya.
"Apalagi PMI Bojonegoro memiliki website dan bank data darah yang bisa diakses, dapat dijadikan sarana menyampaikan informasi semakin luas," kata Hernowo.
Sementara itu workshop kehumasan dan jurnalistik PMI Kabupaten Bojonegoro menghadirkan ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bojonegoro dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bojonegoro.
Para narasumber menyampaikan beberapa materi terkait dasar jurnalistik, teknik penulisan berita, kode etik jurnalistik dan siaran pers, serta materi teknik fotografi dan praktik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024