Bojonegoro (Antara Jatim) - PMI Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mampu menghimpun rata-rata 20-25 kantong darah per hari selama Ramdhan , lebih rendah dibandingkan perolehan tahun lalu yang bisa mencapai 40-45 kantong per hari.
Humas PMI Kabupaten Bojonegoro Ali Syafa'at, Kamis, mengatakan, perolehan darah berkisar 20-25 kantong per hari itu diperoleh dari pendonor di kantor PMI, selain pendonor malam haria di bus donor darah.
"Kami tidak tahu pasti penyebab berkurangnya pendonor di bus donor pada malam hari usai shalat Isya," jelas dia.
Padahal, menurut dia, pelaksanaan donor darah dengan bus donor darah di depan kantor pemerintah kabupaten (pemkab) selama Puasa Ramadhan sudah disampaikan kepada masyarakat melalui radio juga media lainnya.
"Informasi pelaksanaan donor darah malam hari dengan bus donor darah juga disampaikan kepada pendonor tetap yang jumlahnya ribuan orang," tandasnya.
Tapi, lanjut dia, pelaksanaan donor darah di bus donor hanya memperoleh sekitar 12 kantong per harinya selama Puasa Ramadhan.
"Perolehan darah di kantor selama Puasa Ramadhan hanya sekitar 10 kantong per harinya," ucapnya, menegaskan.
Oleh karena itu, ia pesimistis persediaan stok darah di daerahnya bisa mencukupi selama Puasa Ramadhan dan Idul Fitri.
Sesuai data, katanya, stok darah di daerahnya sebanyak 450 kantong, dengan rincian A 162 kantong, B 86 kantong, O 147 kantong dan AB 56 kantong, per 16 Juni.
"Stok darah yang tersedia ini hanya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan darah sejumlah rumah sakit (RS) di daerah kami selama empat hari," paparnya.
Meski demikian, katanya, PMI akan terus berusaha untuk meningkatkan perolehan darah selama Puasa Ramadhan agar daerahnya tidak kekurangan darah.
Ia menyebutkan sejumlah RS yang mengambil darah, antara lain, RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, milik pemerintah kabupaten (pemkab) dan RS Aisyiyah, RS Muna Anggita, RS Pemuda, juga sejumlah RS lainnya.
"Dalam kondisi mendesak kebutuhan darah pasien bisa diambilkan dari pendonor darah dari keluarga," ucapnya menambahkan. (*)