Universitas Ciputra Surabaya menggandeng Co Founder Edu Beyond, Miklos Sunario melakukan personalisasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk merancang kurikulum sesuai kebutuhan pendidikan saat ini.

Rektor UC Ir Yohannes Somawiharja MSc di Surabaya, Selasa mengatakan selama dua tahun terakhir kebutuhan informasi di masyarakat sangat beragam, sehingga institusi pendidikan tidak akan mampu mengejar jika tidak beradaptasi. 

"Karena kurikulum dan nomenklatur bisa ketinggalan dibandingkan kebutuhan masyarakat. Kebutuhan dan informasi sudah sangat beragam di internet. Ini mengakibatkan banyaknya informasi yang ada," katanya.

Maka UC merasa perlu memiliki alat dan ketrampilan dalam memanfaatkan AI untuk mengambil big data di internet yang bermanfaat dalam perkuliahan

"Edu beyond yang akan membuat alat untuk memenuhi kebutuhan keilmuan mahasiswa sesuai kebutuhan masyarakat yang ada. Langkah awal akan kami uji cobakan di dua prodi," ujarnya.

Dua prodi tersebut yaitu fakultas kedokteran mewakili bidang ilmu eksakta dan manajemen bisnis yang mewakili bidang ilmu sosial. Sehingga bisa lebih mudah melakukan evaluasi dalam penerapannya.

Sementara itu, Miklos Sunario mengungkapkan penerapan teknologi AI bisa mengatasi sejumlah krisis yang dialami oleh dunia pendidikan. 

Kendati demikian, menurut pria yang memberikan pidato dalam sidang umum PBB ini, dalam penerapan AI memerlukan pendekatan berbeda-beda sesuai masing-masing kebutuhan dan kemampuan atau yang dipersonalisasi.

"Dengan teknologi terbaru edukasi bisa dipersonalisasi dengan untuk memaksimalkan pembelajaran yang menarik," kata Miklos.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024