Bojonegoro - Komisi A DPRD Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (11/10) hingga Kamis (13/10), melakukan studi banding ke Cirebon, Jawa Barat, guna menggali informasi metoda perolehan pajak daerah setempat dari sektor migas. Ketua Komisi A DPRD Bojonegoro, Agus Susanto Rismanto, didampingi anggotanya, Mugi Waluyo, Selasa, menjelaskan, di Balongan, Cirebon, yang daerahnya merupakan penghasil migas, selama ini, daerah setempat, bisa memperoleh berbagai macam pajak migas, secara baik. Ini, lanjutnya, berbeda dengan Bojonegoro, dalam pengelolaan migas lapangan Sukowati dan migas Blok Cepu di Bojonegoro, yang sudah berjalan dalam beberapa tahun, sama sekali tidak ada pajak yang masuk. "Pembagian pajak, seperti NPWP, pajak penghasilan, juga pajak yang lainnya dari sektor migas, sema sekali Bojonegoro tidak pernah menerima," kata Mugi Waluyo menambahkan. Masalahnya, menurut Mugi, operator migas di Bojonegoro yaitu Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ), kantornya di Tuban, sedangkan Mobil Cepu Limited (MCL), selaku operator migas Blok Cepu, mendirikan kantor di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dampaknya, jelasnya, dalam pembagian berbagai pajak yang ada, penerimanya bukan Bojonegoro, tapi Tuban dan Blora, Jawa Tengah. "Padahal, jelas-jelas potensi migas yang ada lokasinya di Bojonegoro," katanya menegaskan. Mugi menjelaskan, dari perhitungan yang pernah dilakukan, diperkirakan besarnya berbagai macam pajak migas tersebut, bisa mencapai Rp6,5 miliar/tahun, dengan produksi minyak di Bojonegoro berkisar 60 ribu barel/hari. "Itu belum kalau produksi minyak Bojonegoro mencapai puncaknya 165 ribu barel per hari," jelas Mugi. Termasuk, lanjutnya, dalam pengerjaan fasilitas produksi minyak Blok Cepu yang nilainya triliunan rupiah. Kalau dibiarkan, berbagai macam jenis pajak yang ada, seperti bertambahnya tenaga kerja, juga pajak yang lainnya, masuknya tidak ke Bojonegoro. "Kami tidak ingin Bojonegoro yang memiliki potensi dan harus menghadapi resiko bencana migas, kenyataannya hanya sebatas menjadi penonton," ucap Mugi dengan nada tinggi.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011