Pejabat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, melakukan inspeksi mendadak (sidak) makanan dan minuman pada sejumlah pusat perbelanjaan di kabupaten setempat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Wakil Bupati Sidoarjo Subandi saat memimpin sidak mengatakan ada empat pusat perbelanjaan untuk memastikan tidak adanya makanan dan minuman yang kedaluwarsa karena dapat membahayakan konsumen.
"Selain itu juga untuk memastikan kemasan makanan dan minuman yang dijual dalam keadaan baik alias tidak rusak," ujarnya Senin.
Dengan teliti dan seksama, Wabup Subandi bersama tim mengecek tanggal kedaluwarsa makanan dan minuman serta kualitas barang yang dijual.
"Saya bersama tim gabungan sengaja datang ke swalayan ini untuk melakukan sidak supaya membantu masyarakat agar merasa aman saat membeli kebutuhan untuk lebaran. Karena yang dikhawatirkan ada makanan dan minuman yang telah kedaluwarsa tetapi tetap dijual,” kata Wakil Bupati Sidoarjo Subandi.
Dalam sidak kali ini, tim gabungan menemukan beberapa makanan dan minuman yang kedaluwarsa maupun kemasan yang rusak. Wabup meminta kepada pengelola swalayan untuk segera menarik produk tersebut akan agar tidak dikonsumsi oleh masyarakat.
"Sidak kali ini berlangsung dengan kondusif, ditemukan beberapa barang yang kedaluwarsa dan kemasan yang rusak, saya berpesan pada masyarakat barangkali beli susu, biskuit kaleng yang kemasannya penyok atau rusak, jangan dibeli karena ini sudah tidak layak untuk di konsumsi nantinya," katanya.
Ia mengatakan barang yang telah habis waktu kedaluwarsa harus segera dikembalikan dan ditarik. Produk seperti itu tidak boleh dijual karena berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan bahkan kalau bisa harus dimusnahkan.
“Untuk itu diharapkan kejelian dari para pedagang, jika ditemukan barang yang masa kedaluwarsa habis segera hubungi distributor untuk minta ganti yang baru. Demikian pula masyarakat, sebelum membeli teliti terlebih dahulu barang yang akan dibelinya, baik kemasan, kualitas maupun masa kedaluwarsa," katanya.
Dalam kesempatan ini Wakil Bupati Sidoarjo Subandi juga menyanjung lokasi pasar swalayan yang ada di Kota Delta ini. Pasalnya hampir semua pasar swalayan tidak ada yang menjual produk impor dan ini merupakan arah yang baik bagi masyarakat.
"Karena yang biasanya bermasalah itu produk dari luar, saya tadi juga mengecek bingkisan paket lebaran, tapi semuanya aman, tidak ada produk impor dalam bingkisan itu," katanya.
Dalam kesempatan itu, Subandi juga mengimbau kepada semua penyelenggara pusat perbelanjaan dan toko swalayan untuk memperketat protokol kesehatan meskipun Sidoarjo saat ini sudah level 1. Prokes pencegahan penularan COVID-19 tidak boleh kendor apalagi mulai pekan lalu pusat perbelanjaan sudah mulai ramai pengunjung berbelanja kebutuhan lebaran.
"Kami mengimbau penerapan protokol kesehatannya diperketat. Apalagi nanti setelah tunjangan hari raya (THR) sudah cair. Pasti lebih ramai lagi. Sekali lagi, protokol kesehatan wajib diperketat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Wakil Bupati Sidoarjo Subandi saat memimpin sidak mengatakan ada empat pusat perbelanjaan untuk memastikan tidak adanya makanan dan minuman yang kedaluwarsa karena dapat membahayakan konsumen.
"Selain itu juga untuk memastikan kemasan makanan dan minuman yang dijual dalam keadaan baik alias tidak rusak," ujarnya Senin.
Dengan teliti dan seksama, Wabup Subandi bersama tim mengecek tanggal kedaluwarsa makanan dan minuman serta kualitas barang yang dijual.
"Saya bersama tim gabungan sengaja datang ke swalayan ini untuk melakukan sidak supaya membantu masyarakat agar merasa aman saat membeli kebutuhan untuk lebaran. Karena yang dikhawatirkan ada makanan dan minuman yang telah kedaluwarsa tetapi tetap dijual,” kata Wakil Bupati Sidoarjo Subandi.
Dalam sidak kali ini, tim gabungan menemukan beberapa makanan dan minuman yang kedaluwarsa maupun kemasan yang rusak. Wabup meminta kepada pengelola swalayan untuk segera menarik produk tersebut akan agar tidak dikonsumsi oleh masyarakat.
"Sidak kali ini berlangsung dengan kondusif, ditemukan beberapa barang yang kedaluwarsa dan kemasan yang rusak, saya berpesan pada masyarakat barangkali beli susu, biskuit kaleng yang kemasannya penyok atau rusak, jangan dibeli karena ini sudah tidak layak untuk di konsumsi nantinya," katanya.
Ia mengatakan barang yang telah habis waktu kedaluwarsa harus segera dikembalikan dan ditarik. Produk seperti itu tidak boleh dijual karena berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan bahkan kalau bisa harus dimusnahkan.
“Untuk itu diharapkan kejelian dari para pedagang, jika ditemukan barang yang masa kedaluwarsa habis segera hubungi distributor untuk minta ganti yang baru. Demikian pula masyarakat, sebelum membeli teliti terlebih dahulu barang yang akan dibelinya, baik kemasan, kualitas maupun masa kedaluwarsa," katanya.
Dalam kesempatan ini Wakil Bupati Sidoarjo Subandi juga menyanjung lokasi pasar swalayan yang ada di Kota Delta ini. Pasalnya hampir semua pasar swalayan tidak ada yang menjual produk impor dan ini merupakan arah yang baik bagi masyarakat.
"Karena yang biasanya bermasalah itu produk dari luar, saya tadi juga mengecek bingkisan paket lebaran, tapi semuanya aman, tidak ada produk impor dalam bingkisan itu," katanya.
Dalam kesempatan itu, Subandi juga mengimbau kepada semua penyelenggara pusat perbelanjaan dan toko swalayan untuk memperketat protokol kesehatan meskipun Sidoarjo saat ini sudah level 1. Prokes pencegahan penularan COVID-19 tidak boleh kendor apalagi mulai pekan lalu pusat perbelanjaan sudah mulai ramai pengunjung berbelanja kebutuhan lebaran.
"Kami mengimbau penerapan protokol kesehatannya diperketat. Apalagi nanti setelah tunjangan hari raya (THR) sudah cair. Pasti lebih ramai lagi. Sekali lagi, protokol kesehatan wajib diperketat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022