Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk mengembangkan pemberdayaan masyarakat, khususnya di desa tertinggal. 

Kerja sama tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS)  di kampus setempat, Rabu. 

Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Ivanovich Agusta menyampaikan, melalui kerja sama dengan ITS khususnya bidang Sustainable Development Goals (SDG) Desa, mampu membantu Kementerian Desa dalam pengembangan teknologi desa. 

"Sebagai salah satu contohnya adalah dengan mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) untuk penemuan-penemuan desa," katanya. 

Lelaki yang akrab disapa Ivan ini menuturkan, di desa terdapat banyak pengetahuan dan inovasi yang belum mendapatkan sertifikat. Hal ini menyebabkan pemerataan teknologi di desa belum merata, sehingga banyak desa yang masih terbelakang. 

"Oleh karena itu, melalui ITS kami sangat terbantu untuk mendapatkan HaKI," ungkap Ivan.

Ivan menjelaskan bahwa keunggulan bekerja sama dengan perguruan tinggi, khususnya ITS karena memiliki pengembangan teknologi dan inovasi yang maju sehingga mudah untuk mengaplikasikan kepada masyarakat luas. 

"Pengaplikasian seperti pada Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan oleh mahasiswa," tuturnya. 

Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati menyampaikan bahwa melalui kerja sama ini ITS akan memanfaatkan data dan teknologi yang sudah ada untuk mengembangkan formula dan indikator guna mengukur pencapaian SDG Desa. 

Selain itu, ITS juga membuat strategi pemberdayaan desa agar inovasi dan pengembangan desa dapat berjalan dengan baik.

Lebih lanjut, dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini mengatakan bahwa setelah menemukan formulasi dengan indikator pencapaian SDG Desa akan dilakukan evaluasi untuk menentukan inovasi dan solusi yang sesuai agar dapat diaplikasikan pada desa tersebut. 

"Sehingga pembangunan desa dapat terlaksana dengan baik," ujarnya.

Harapannya melalui kerja sama ini agar dapat dibentuk program-program untuk membantu pemberdayaan desa seperti perencanaan dan administrasi, sehingga tidak ada lagi desa-desa yang terbelakang. 

"Saya yakin melalui kerja sama ini ITS sangat mampu untuk membantu memberdayakan desa," kata Bambang. 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022