Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida) dan kelompok tani melakukan panen raya padi varietas ciherang di wilayah Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya, Selasa.
Eri Cahyadi mengatakan bahwa Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen untuk menyejahterakan warga, salah satunya dengan memfasilitasi lahan untuk warga bercocok tanam atau memberikan bantuan bibit beserta pupuknya.
"Terkait semua aset, Insya Allah, saya sudah minta didata oleh Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) Surabaya. Semua aset Pemkot Surabaya kalau itu tambak, kalau itu tanah bisa digunakan pertanian, maka saya manfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat Surabaya," kata Eri.
Selain Eri Cahyadi, panen raya juga dihadiri Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir, Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo beserta perwakilan dari Kelompok Tani di Kecamatan Pakal.
Menurut Eri, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan warga terdampak COVID-19. Apabila warga terdampak itu belum mendapatkan penghasilan, kata dia, maka pemkot akan memberikan intervensi salah satunya memfasilitasi lahan agar dikelola mereka.
"Misalnya memanfaatkan lahan itu dengan bercocok tanam atau budidaya perikanan. Kalau itu tambak, nanti kita beri benihnya dan nanti itu dikelola oleh warga biar menjadi pemasukan untuk warga Kota Surabaya," ujarnya.
Eri berharap, meski di tengah pandemi COVID-19, roda perekonomian warga Surabaya bisa tetap berjalan. Untuk mendukung hal itu, dibutuhkan sinergi bersama antara warga, pemerintah dan seluruh stakeholder.
Bagi dia, COVID-19 bisa dilewati apabila ada rasa empati, rasa gotong royong bersama antara warga dan pemerintah. "Sekuat apapun pemerintah, kalau menangani COVID-19 sendiri dan warga tidak ada rasa memperbaiki atau menjaga protokol kesehatan, maka yang kita perbaiki ini akan sia-sia," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Yuniarto Herlambang menjelaskan, bahwa dari total lahan seluas 11 hektare yang ditanam padi, ada sekitar 2 hektare yang dipanen pada Selasa ini.
Untuk setiap 1 hektare yang dipanen itu, kata dia, menghasilkan gabah kering panen (GKP) sekitar 7,312 ton. "Jadi kalau hari ini yang dipanen 2 hektare, maka GKP-nya dikali dua, atau sekitar 14,624 ton," katanya.
Namun demikian, Herlambang menyebut, hasil GKP ini beratnya kemudian akan menyusut. Dari hasil panen 7,312 ton pada 1 hektare lahan, beratnya dapat menyusut menjadi 6,288 ton gabah kering giling (GKG). Ketika sudah melalui proses GKG, berat beras akan turun menjadi 3,961 ton dari hasil panen 7,312 ton pada 1 hektare lahan.
"Untuk bibit padi yang ditanam ini merupakan varietas ciherang, bantuan dari kami DKPP Surabaya. Selain bantuan bibit dan pupuk, kita juga memberikan bimbingan dan pendampingan kepada kelompok-kelompok tani di Surabaya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Eri Cahyadi mengatakan bahwa Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen untuk menyejahterakan warga, salah satunya dengan memfasilitasi lahan untuk warga bercocok tanam atau memberikan bantuan bibit beserta pupuknya.
"Terkait semua aset, Insya Allah, saya sudah minta didata oleh Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) Surabaya. Semua aset Pemkot Surabaya kalau itu tambak, kalau itu tanah bisa digunakan pertanian, maka saya manfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat Surabaya," kata Eri.
Selain Eri Cahyadi, panen raya juga dihadiri Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir, Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo beserta perwakilan dari Kelompok Tani di Kecamatan Pakal.
Menurut Eri, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan warga terdampak COVID-19. Apabila warga terdampak itu belum mendapatkan penghasilan, kata dia, maka pemkot akan memberikan intervensi salah satunya memfasilitasi lahan agar dikelola mereka.
"Misalnya memanfaatkan lahan itu dengan bercocok tanam atau budidaya perikanan. Kalau itu tambak, nanti kita beri benihnya dan nanti itu dikelola oleh warga biar menjadi pemasukan untuk warga Kota Surabaya," ujarnya.
Eri berharap, meski di tengah pandemi COVID-19, roda perekonomian warga Surabaya bisa tetap berjalan. Untuk mendukung hal itu, dibutuhkan sinergi bersama antara warga, pemerintah dan seluruh stakeholder.
Bagi dia, COVID-19 bisa dilewati apabila ada rasa empati, rasa gotong royong bersama antara warga dan pemerintah. "Sekuat apapun pemerintah, kalau menangani COVID-19 sendiri dan warga tidak ada rasa memperbaiki atau menjaga protokol kesehatan, maka yang kita perbaiki ini akan sia-sia," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Yuniarto Herlambang menjelaskan, bahwa dari total lahan seluas 11 hektare yang ditanam padi, ada sekitar 2 hektare yang dipanen pada Selasa ini.
Untuk setiap 1 hektare yang dipanen itu, kata dia, menghasilkan gabah kering panen (GKP) sekitar 7,312 ton. "Jadi kalau hari ini yang dipanen 2 hektare, maka GKP-nya dikali dua, atau sekitar 14,624 ton," katanya.
Namun demikian, Herlambang menyebut, hasil GKP ini beratnya kemudian akan menyusut. Dari hasil panen 7,312 ton pada 1 hektare lahan, beratnya dapat menyusut menjadi 6,288 ton gabah kering giling (GKG). Ketika sudah melalui proses GKG, berat beras akan turun menjadi 3,961 ton dari hasil panen 7,312 ton pada 1 hektare lahan.
"Untuk bibit padi yang ditanam ini merupakan varietas ciherang, bantuan dari kami DKPP Surabaya. Selain bantuan bibit dan pupuk, kita juga memberikan bimbingan dan pendampingan kepada kelompok-kelompok tani di Surabaya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021