Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, akhirnya memutuskan untuk merelokasi para pedagang kali lima yang berjualan di sekitar jembatan Suramadu dan terdampak proyek pembangunan di Kawasan Kaki Jembatan Suramadu (KKJS) yang dilakukan oleh Badan Pengembangan Wilayah Suramadu.
Wakil Bupati Bangkalan M Mohni di Bangkalan, Sabtu (13/7) mengatakan, mereka akan direlokasi ke Sentra IKM (Indutri Kecil Menengah) yang lokasinya tidak jauh dari lokasi para PKL berjualan saat ini.
"Dengan demikian, para PKL ini akan terpusat disana, sehingga nampak akan lebih rapi juga," katanya.
Wabup menjelaskan, Sentra IKM ini dibangun di atas lahan seluas 5,2 hektare di sekitar kaki Jembatan Suramadu, dan lahan ini juga bagian dari lahan yang disediakan pemerintah melalui BPWS.
Sentra IKM ini sengaja dibangun untuk memasarkan berbagai jenis produk hasil kerajinan warga di Kabupaten Bangkalan seperti anyaman tali agel, kerajinan pecut, miniatur kerapan sapi, hingga produksi emban cincin, dan batik tulis Madura.
Pemerintah menyediakan sedikitnya 40 kios bangunan masing-masing berukuran 20 meter x 18 meter, dan satu gedung utama atau Common Facility berukuran 35 meter x 72 meter di bagian depan, sebagai etalase promosi beragam hasil IKM.
Sementara itu, lahan yang tersedia di sekitar sentra IKM tersebut masih sangat luas, sehingga memungkinkan untuk menampung para PKL yang berjualan di sepanjang akses jembatan Surabaya yang kini terdampak pembangunan proyek tersebut.
"Saat ini, kami sedang mengkoordinasikan dengan camat dan aparat desa setempat tentang rekolasi PKL tersebut, dan relokasi ini saya kira sebagai solusi terakhir," katanya menjelaskan.
Sementara itu, jumlah total pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar akses Jembatan Suramadu sisi Madura, sebanyak 510 orang, dan jumlah ini belum termasuk pedagang asongan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Wakil Bupati Bangkalan M Mohni di Bangkalan, Sabtu (13/7) mengatakan, mereka akan direlokasi ke Sentra IKM (Indutri Kecil Menengah) yang lokasinya tidak jauh dari lokasi para PKL berjualan saat ini.
"Dengan demikian, para PKL ini akan terpusat disana, sehingga nampak akan lebih rapi juga," katanya.
Wabup menjelaskan, Sentra IKM ini dibangun di atas lahan seluas 5,2 hektare di sekitar kaki Jembatan Suramadu, dan lahan ini juga bagian dari lahan yang disediakan pemerintah melalui BPWS.
Sentra IKM ini sengaja dibangun untuk memasarkan berbagai jenis produk hasil kerajinan warga di Kabupaten Bangkalan seperti anyaman tali agel, kerajinan pecut, miniatur kerapan sapi, hingga produksi emban cincin, dan batik tulis Madura.
Pemerintah menyediakan sedikitnya 40 kios bangunan masing-masing berukuran 20 meter x 18 meter, dan satu gedung utama atau Common Facility berukuran 35 meter x 72 meter di bagian depan, sebagai etalase promosi beragam hasil IKM.
Sementara itu, lahan yang tersedia di sekitar sentra IKM tersebut masih sangat luas, sehingga memungkinkan untuk menampung para PKL yang berjualan di sepanjang akses jembatan Surabaya yang kini terdampak pembangunan proyek tersebut.
"Saat ini, kami sedang mengkoordinasikan dengan camat dan aparat desa setempat tentang rekolasi PKL tersebut, dan relokasi ini saya kira sebagai solusi terakhir," katanya menjelaskan.
Sementara itu, jumlah total pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar akses Jembatan Suramadu sisi Madura, sebanyak 510 orang, dan jumlah ini belum termasuk pedagang asongan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019