Madura Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur kembali menggencarkan vaksinasi pelengkap menyusul meningkatkan kasus aktif COVID-19 di wilayah itu dalam dua pekan terakhir ini.
Menurut Wakil Bupati Bangkalan Mohni di Bangkalan, Jawa Timur, Rabu, vaksinasi pelengkap penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh, terutama bagi warga lanjut usia.
"Vaksin pelengkap tidak hanya yang pertama, akan tetapi harus sampai vaksin pelengkap kedua," katanya.
Ia menjelaskan kasus COVID-19 di Kabupaten Bangkalan memang sudah melandai, akan tetapi akhir-akhir ini kasus aktif baru cenderung meningkat, termasuk di Kabupaten Bangkalan.
Karena itu, kata dia, upaya untuk menciptakan kekebalan tubuh melalui vaksinasi pelengkap harus dilakukan, disamping agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Kami juga telah meminta tim gabungan di lingkungan Pemkab Bangkalan agar lebih ketat dalam melakukan pemantauan di lapangan dan meningkatkan sosialisasi disiplin penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat," katanya.
Berdasarkan rilis Dinas Kesehatan (Dinkes) di Pulau Madura, Jawa Timur, Kabupaten Bangkalan, termasuk sebagian kabupaten di Jawa Timur yang rendah dalam pelaksanaan program vaksinasi COVID-19, yakni berada di urutan kedua setelah Kabupaten Pamekasan.
Kabupaten Pamekasan di urutan pertama. Cakupan vaksinasi dosis kedua di kabupaten ini baru mencatatkan 33,58 persen. Angka ini menjadi yang terendah dibandingkan 38 kabupaten/kota lainnya, sedangkan untuk pencapaian dosis pertama, sampai dengan November 2022 sudah tercapai 72,97 persen atau diikuti oleh 718,07 ribu peserta vaksinasi.
Di Kabupaten Bangkalan, vaksinasi dosis kedua masuk nomor dua terendah dengan sasaran sebanyak 825,18 ribu peserta.
Adapun pencapaian dosis pertama tercatat sudah 77,36 persen atau diikuti oleh 1,14 juta peserta vaksinasi. Jumlah vaksin yang tersisa saat ini tercatat 142,23 ribu dosis.
Kabupaten Lumajang di urutan ketiga dengan sasaran vaksinasi sebanyak 880,79 ribu peserta dan dosis kedua terealisasi 59,73 persen atau 526,09 ribu peserta.
"Jadi, selain dalam rangka meningkatkan cakupan yang masih rendah, upaya menggencarkan kembali vaksin COVID-19 di Bangkalan ini juga demi kebaikan bersama, yakni kekebalan tubuh kita atau kekebalan komunitas," kata Wabup Bangkalan Mohni.