Bangkalan (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Sudiyo menyatakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di wilayah tersebut selama ini berlangsung sesuai harapan, tanpa adanya laporan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) yang berat.
"Untuk sementara laporan yang masuk ringan-ringan saja seperti lapar, mengantuk, dan sedikit pusing," kata Sudiyo, menjelaskan hasil evaluasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di wilayah itu, Kamis.
Oleh karenanya, warga tidak perlu panik dengan program vaksinasi yang digelar pemerintah, karena vaksin yang disuntikkan itu telah teruji secara klinis, aman, bahkan halal secara hukum agama, sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kalaupun ada warga yang mengalami pusing dan ngantuk setelah divaksinasi, menurut Yoyok, sapaan akrab Sudiyo, itu masih dalam batas wajar, karena reaksi biologi.
"Jadi, bahan ini tentu akan dikenal oleh tubuh, pertama dianggap sebagai benda asing, jadi reaksi tubuh terhadap benda asing berbeda-beda setiap orang. Sementara di Bangkalan semua bersifat ringan," katanya menjelaskan.
Kabupaten Bangkalan mendapatkan jatah 14.300 dosis vaksin COVID-19 pada tahap pertama yang diprioritaskan untuk unsur pimpinan daerah dan tenaga kesehatan, pelayan publik dan lainnya.
"Hingga saat ini, warga Bangkalan yang sudah divaksinasi COVID-19 sudah mencapai 11 ribu orang dan semuanya tidak ada yang mengalami KIPI berat, semuanya ringan," katanya.*
Vaksinasi COVID-19 di Bangkalan tanpa KIPI berat
Kamis, 11 Maret 2021 17:43 WIB