Bojonegoro (Antara Jatim)  - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, bersedia menyerahkan soal dan lembar jawaban komputer (LJK) peserta tes ujian pengisian perangkat desa yang dibuat Universitas Negeri Semarang (Unnes) kepada pihak desa.

"Pemkab akan memfasilitasi penyerahan soal dan LJK kepada pihak desa melalui Koordinator Tim Desa Pengisian Perangkat Desa Bojonegoro," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Pemkab Bojonegoro Djumari, di Bojonegoro, Jumat.

Menurut dia, soal dan LJK disimpan di mapolres sama dengan ketika datang sebelum pelaksanaan ujian pengisian perangkat desa di 28 kecamatan,  Kamis (26/10).

"Kami sudah memanggil Koordinator Tim Desa Pengisian Perangkat Desa (Khamim) kesini untuk menyerahkan soal dan LJK pengisian perangkat desa kepada pihak desa," kata dia menegaskan.

Sebelum itu, Ia yang didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Djoko Lukito, melakukan dengar pendapat dengan Anggota Komisi A DPRD.

Dengar pendapat dilakukan karena ada pengaduan peserta pengisian perangkat desa bersama beberapa tim desa yang mengadu menuntut soal dan LJK diserahkan pihak desa.

Terkait penyerahan soal dan LJK tes pengisian perangkat desa kepada pihak desa memperoleh dukungan sejumlah Anggota Komisi A DPRD antara lain, Ali Mustofa, Donny Bayu Setiawan juga anggota DPRD lainnya.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Bojonegoro Djoko Lukito,  mengatakan tidak ada masalah soal dan LJK tes pengisian perangkat desa diserahkan pihak desa.

Hanya saja, lanjut dia, perlu dilakukan pengawasan, sebab LJK tes pengisian perangkat desa dikerjakan dengan memanfatkan pensil 2 B, sehingga mudah diganti, selain itu juga ada kode tertentu yang bisa mempengaruhi nilai ujian pengisian perangkat desa.

"Tapi tim pengisian perangkat desa, juga Unnes memiliki file LJK semua peserta pengisian perangkat desa," kata dia menegaskan.

Pada kesempatan itu, salah seorang peserta tes pengisian perangkat desa asal Desa Sumberwangi, Kecamatan Kanor, Bojonegoro Prayitno kepada DPRD menjelaskan ada yang kurang jelas dalam penyiaran secara langsung saat koreksi hasil tes tulis oleh Tim Unnes.

"Kami selalu memantau saat penyiaran secara langsung semua peserta saat dikoreksi Tim Unnes," kata dia menjelaskan.  

Sesuai data ujian tertulis untuk memperebutkan 1.152 lowongan perangkat desa diikuti 7.660 peserta di hampir seluruh desa di 28 kecamatan.

Lowongan perangkat desa itu, rinciannya sekretaris desa 192 lowongan, kaur perencanaan 304 lowongan, kaur TU dan Umum 86 lowongan, kasi pemerintahan 94 lowongan, kasi kesejahteraan 76 lowongan, kasi pelayanan 88 lowongan dan kepala dusun 176 lowongan.

"Ada sejumlah peserta yang tidak datang mengikuti ujian, tapi jumlahnya tidak banyak," ucap Djoko menegaskan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017