Bojonegoro (Antara Jatim) - Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, memastikan tidak ada pipa migas di bawah lokasi tanah retak yang didahului ledakan di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, yang mengakibatkan 11 warga mengungsi, Kamis (16/2).
    
"Kecil kemungkinan disebabkan ada ledakan pipa migas, sebab tanah retak itu lokasinya jauh dari operasi," kata "Manager" Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, Agus Amperiyanto, di Cepu, Jumat.
    
Ia memperkirakan tanah retak yang didahului ledakan di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, disebabkan peristiwa alam murni yang dipicu berkurangnya vegetasi di atasnya.
    
Hal senada disampaikan Camat Kedewan, Bojonegoro Muh. Arifin, yang menyebutkan bahwa lokasi tanah retak yang masuk masuk wilayah pertambangan (WP) Pertamina EP Asset 4 Field Cepu itu jauh dari lokasi penambangan sumur minyak.
    
"Di lokasi tanah retak itu ada rumah mengelompok dan lokasinya jauh dari penambangan sumur minyak tua," jelas dia.
    
Ahli geologi dari Yogyakarta Ir. Hadiarso Sjoekoer menjelaskan lokasi setempat berada di "antiklin" sehingga ketika terjadi tekanan dari bawah yang kuat mengakibatkan tanah retak yang menimbulkan suara ledakan.
    
"Kalau tekanan dari bawah kuat maka bisa keluar minyak sendiri, tetapi kalau kemudian tekanan dari bawah berkurang maka proses retakan tanah juga berhenti," ucap alumnus Universitas Gajahmada (UGM) itu.
    
Sesuai laporan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo menyebutkan bahwa retakan tanah di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, cukup parah dan membahayakan pemukiman warga.
    
Penanganannya, lanjut dia, BPBD bekerja sama dengan Pengembangan Sumber Daya Migas Cepu, Jawa Tengah, akan melakukan penelitian penyebab pasti terjadinya tanah retak di kawasan setempat, Jumat.
    
"Hasil penelitian akan dimanfaatkan untuk pertimbangan mengambil langkah selanjutnya," ucapnya.
    
BPBD, lanjut dia, bersama jajaran muspika dan pemdes mengungsikan 11 warga (4 kepala keluarga) yang menempati tujuh rumah di lokasi tanah retak ke lokasi yang aman dengan jarak sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian.
    
Warga penghuni rumah itu, lanjut dia, mengungsi dengan membawa perabotan rumahnya, juga harta bendanya.
    
"BPBD juga memberikan bantuan sembako kepada warga yang mengungsi," ucapnya menambahkan. (*)

     
    

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017