Bojonegoro (Antara Jatim) -
PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS), BUMD Pemerintah Kabupaten Bojonegoro,
Jawa Timur, berencana menangani kerusakan lingkungan lapangan sumur
minyak tua di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan.
"BBS sudah menjajaki penanganan kerusakan lingkungan lapangan
sumur minyak tua bekerja sama dengan sebuah universitas di Jawa Timur,"
kata Direktur PT BBS BUMD Pemkab Bojonegoro Tony Ade Irawan di
Bojonegoro, Kamis.
Selain itu, kata dia, kerja sama juga sudah dilakukan dengan
menggandeng sebuah lembaga yang akan mengelola tanah di kawasan yang
tercemar limbah minyak mentah (crude oil).
"Tanah yang tercemar bisa dimanfaatkan batu bata dan lumpur sungai
di kawasan setempat bisa diolah menjadi bahan bakar," ucapnya
menjelaskan.
Sesuai kontrak, kata dia, BBS wajib menjaga, memelihara dan
mengembalikan rona lingkungan dimana sumur tua berada dalam kondisi aman
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan selama jangka waktu
perjanjian dan pada saat berakhirnya perjanjian.
"Tetapi kerusakan lingkungan di kawasan setempat sudah terjadi
sejak lama, sedangkan PT BBS mengelola lapangan sumur minyak tua belum
genap setahun," ujarnya.
Selain itu, kata dia, lapangan sumur minyak tua dalam pengelolaan
KUD ada alokasi anggaran yang disisihkan untuk menangani kerusakan
lingkungan.
"Sampai saat ini Pertamina EP Asset 4 Field Cepu masih menerima
minyak mentah dari KUD, padahal yang memperoleh rekomendasi mengelola
lapangan sumur minyak tua PT BBS," kata dia menegaskan.
Terkait adanya anggaran untuk memperbaiki kerusakan lingkungan dari
hasil minyak mentah dibenarkan "Field Manager" Pertamina EP Asset 4
Field Cepu Heru Irianto.
"Ya yang tahu uang untuk memperbaiki lingkungan KUD," kilahnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro Nurul Azizah,
sebelumnya, menjelaskan, kerusakan lingkungan di kawasan lapangan sumur
minyak tua di Kecamatan Kedewan, sudah parah karena mencakup 80 persen
dari kawasan setempat.
"Tim DLH menemukan kerusakan lingkungan lapangan sumur minyak tua
di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan sudah parah," kata dia.
Data di Pertamina EP Asset 4 Field Cepu menyebutkan di Desa
Wonocolo, Hargomulyo dan Beji, Kecamatan Kedewan, terdapat sekitar 724
titik sumur dengan produksi minyak mentah rata-rata lebih dari 1.000
barel per hari. (*)
BBS Bojonegoro Berencana Tangani Lingkungan Sumur Tua
Kamis, 9 November 2017 18:28 WIB
Tanah yang tercemar bisa dimanfaatkan batu bata dan lumpur sungai di kawasan setempat bisa diolah menjadi bahan bakar.