Jember (Antara Jatim) - Sebanyak 15 persen dari 271 koperasi wantita yang tersebar di 31 kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tidak aktif karena salah kelola dan tidak aktifnya anggota. "Selama empat tahun terakhir tercatat jumlah koperasi wanita di Jember sebanyak 271 koperasi dan sebanyak 262 di antaranya masih aktif dengan berbagai kegiatannya," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Jember, Mirfano, Jumat. Menurut dia, sebanyak sembilan koperasi wanita tidak aktif karena beberapa faktor di antaranya kesalahan dalam mengelola manajemen keuangan dan tidak aktifnya anggota koperasi. "Salah dalam mengelola keuangan menyebabkan perputaran keuangan dari usaha mikro tidak berjalan sebagaimana mestinya dan menyebabkan kredit macet," tuturnya. Sebagian besar, lanjut dia, koperasi wanita yang tidak aktif berada di kawasan pinggiran, namun pihaknya tetap berusaha membina koperasi wanita di kawasan pinggiran. "Sejak berdirinya koperasi wanita tahun 2011 hingga sekarang, total asetnya mencapai Rp10,8 miliar. Tahun lalu sisa hasil usaha dan keuntungan yang dikelola mencapai Rp913 juta," paparnya. Mirfano menjelaskan keberadaan koperasi wanita di tengah masyarakat menjadi perhatian pemerintah karena lembaga itu menunjukkan kinerja yang cukup membanggakan. "Target kami pembentukan satu koperasi wanita di setiap dusun untuk menunjang usaha ekonomi produktif yang dikelola oleh para ibu rumah tangga," katanya. Koperasi wanita, lanjut dia, merupakan koperasi yang ulet dan telaten, sehingga lebih kuat untuk bertahan dan tetap aktif dibandingkan koperasi biasa. "Dengan berkoperasi, ibu-ibu rumah tangga memiliki peluang untuk lebih maju dan mandiri, sehingga tidak terlalu menggantungkan pada penghasilan suami," ujarnya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015