Surabaya, (Antara Jatim) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Provinsi Jawa Timur akan menggandeng koperasi wanita di berbagai daerah untuk mendorong pelaku UMKM menggunakan transaksi inklusi, yaitu transaksi keuangan melalui perbankan.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pemprov Jatim I Made Sukartha, Selasa mengatakan pihaknya juga akan menggandeng perbankan untuk memperbanyak "Laku Pandai" atau agen perbankan yang ada di wilayah pedesaan.
"Salah satu cara mendorong transaksi inklusi adalah dengan menggerakkan koperasi wanita, dan itu legal. Oleh karena itu kita akan segera melakukan MoU, termasuk dengan perbankan yang ada di Jatim," ucap Made, usai membuka Pelatihan Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Mitra Binaan PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak di Surabaya.
Made mengatakan, jumlah UMKM di Jatim sangat banyak yakni mencapai 381 ribu dengan pelaku sebanyak 6,81 juta, serta tersebar di 38 Kabupaten/Kota. Rinciannya, bidang industri 29,8 persen, perdagangan impor dan ekspor serta antarpulau 50 persen, dan sisanya 20 persen adalah pertanian.
"Potensinya memang cukup besar, sebab UMKM dan koperasi di Jatim juga tercatat mampu menyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim sebesar 55 persen," katanya.
Made mengaku, kerja sama dengan koperasi wanita itu akan dilakukan segera, dan berharap bisa meningkatkan transaksi inklusi di wilayah Jawa Timur.
"Yang perlu dipahami, kita harus melakukan perbaikan SDM terlebih dahulu dengan meningkatkan produksi serta alatnya, lalu kita kenalkan dengan transaksi inklusi," tuturnya.
Sebelumnya, pemerintah pusat mendorong transaksi inklusi melalui perbankan, karena angka transaski inklusi di Indonesia terendah di Asia dan Afrika, yakni hanya 36 persen penduduk Indonesia yang mempunyai rekening bank.(*)