Kediri (Antara Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta warga memperkuat koperasi wanita, sebagai upaya agar mereka lebih berdaya dan mampu mandiri.
"Karena ada warga yang tidak 'Bankable' (memenuhi persyaratan bank), tidak bisa diukur dengan bank, koperasi dengan bunga rendah bisa diputar lagi," katanya dalam acara dialog dengan warga "Kopi tahu", di Kelurahan Banjaran, Kecamatan Kota, Kediri, Selasa malam.
Ia mengatakan, koperasi wanita adalah salah satu koperasi yang bergerak, terutama untuk perempuan. Mereka bisa menjadi anggota, dan bisa melakukan beragam kegiatan, salah satunya simpan pinjam.
Untuk itu, ia meminta agar koperasi wanita dihidupkan lagi di setiap RW yang ada di Kota Kediri. Dengan itu, akan lebih banyak lagi ibu rumah tangga yang akan merasakan manfaat koperasi, tanpa harus merasa keberatan meminjam uang dengan bunga tinggi.
"Jadi, di RW juga harus buat koperasi wanita dan nanti dari dinas koperasi akan membantu," katanya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Tenaga Kerja Kota Kediri Kristanto menamnbahkan pemerintah memang menganjurkan pembentukan koperasi, bahkan di setiap RW.
Ia pun berjanji, pemerintah akan terus mendampingi selama proses pembentukan itu, bahkan semua biaya pendirian ditanggung pemerintah. Hal itu semata-mata agar proses pendirian juga bisa lebih cepat.
"Pembentukan akan kami fasilitasi. Kami akan memberikan penjelasan tata cara mengurus sampai akta dan semua biaya pendirian ditanggung, gratis. Bahkan, kami juga akan memberikan perlengkapan buku yang terkait koperasi," katanya.
Lebih lanjut, Kristanto juga mengatakan pemerintah siap memberikan bantuan kredit bagi koperasi yang memerlukan tambahan modal. Bahkan, kredit itu akan diberikan bunga lunak dengan jangka pelunasan yang cukup lama, bisa hingga tiga tahun.
"Manakala memerlukan dana yang lebih dari kemampuan, bisa pinjam ke BPR ataupun datang ke dinas koperasi. Kami akan memberikan bantuan kredit dengan bunga 4 persen per tahun dengan masa angsuran tiga tahun, bahkan kami beri diskon tiga bulan bebas angsur," jelasnya.
Ia mengatakan, dorongan untuk pendirian koperasi ini semata-mata karena ingin menyejahterakan warga Kota Kediri, terutama perempuan. Pihaknya prihatin jika masih ada warga yang terpaksa meminjam uang dari rentenir, karena bunga yang sangat tinggi.
Dengan koperasi, anggota akan lebih sejahtera. Selain bisa meminjam, anggota juga bisa menyimpan uang, bahkan beragam keperluan lainnya.
"Kami berharap, rentenir dapat diberantas, dan warga sejahtera melalui koperasi," harapnya.
Di Kediri, jumlah koperasi cukup besar. Untuk koperasi wanita, jumlahnya lebih dari 100 unit yang tersebar di setiap RW wilayah Kota Kediri.
Secara total, jumlah koperasi di Kediri kurang lebih 475 koperasi. Mayoritas kondisi koperasi yang ada sehat. Dan, dengan adanya koperasi yang dibentuk per RW nantinya jumlah itu akan bertambah.
Sementara itu, dalam acara dialog yang dikemas dengan "Kopi tahu" itu, dihadiri sejumlah kepala satuan kerja di Kota Kediri. Warga bisa dialog langsung terkait beragam masalah yang terjadi di daerah, sehingga bisa dicarikan solusi bersama. Acara kopi tahu ini juga rutin dilakukan, dengan lokasi berpindah-pindah di setiap daerah. (*)