Ngawi (Antara Jatim) - Sebanyak 17 dari 19 Kecamatan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menunggak pembayaran beras bagi masyarakat miskin (raskin) hingga mencapai Rp1,7 miliar hingga berakibat pada penghentian distribusi raskin di wilayah setempat. "Hingga 2 Desember, dari 19 Kecamatan hanya dua kecamatan yang sudah lunas, yaitu Padas dan Pangkur. Tunggakan tersebut sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir," ujar Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Ngawi, Aris Dewanto, kepada wartawan, Kamis. Menurut dia, masyarakat penerima jatah sebenarnya sudah membayar lunas pembelian raskin. Namun, pihak pengelola tidak langsung menyetorkannya ke Bulog. "Jadi nyantolnya bukan pada masyarakat, melainkan pada pihak pengelolanya. Hal itu terjadi berulang kali meski pihak pengelola telah ditegor," ucap Aris. Sesuai data yang ada, wilayah yang masih menunggak antara lain, Kecamatan Sine sebesar Rp333,9 juta, Ngrambe Rp216,8 juta, dan Jogorogo Rp 55,8 juta. Kemudian, Kecamatan Kendal Rp6,7 juta, Geneng Rp190,3 juta, Kwadungan Rp64 juta, Karangjati Rp38,5 juta, Ngawi Rp78,7 juta, Paron Rp108,4 juta, serta Kedunggalar Rp169,4 juta. Lalu, Kecamatan Widodaren Rp74,1 juta, Mantingan Rp74,1 juta, Bringin Rp43,1 juta, Pitu Rp3,4 juta, Gerih Rp136,4 juta, Kasreman Rp10,3 juta, dan Karanganyar Rp195,1 juta. Ia menjelaskan, selaku tim pendistribusian raskin, pihaknya sudah berusaha maksimal melakukan pengawasan dan evaluasi. Terlebih pengawasan dan evaluasi di petugas distribusi raskin di tingkat desa. "Namun, kejadian serupa masih saja terulang. Kalau tim dari pemkab dan bulog turun, mereka baru setor atau membayarnya," kata Aris Dewanto. Akibat tunggakan tersebut, Bulog Sub Divre IV Madiun akan menghentikan penyaluran raskin sementara. Pihaknya juga sudah meminta kepala desa bersangkutan untuk segera menyelesaikan pembayaran raskin tepat waktu. Sehingga warga penerima raskin tidak menjadi korban. Sementara, kebutuhan beras setiap bulan di Bulog Sub Divre IV Madiun, rata-rata mencapai 2.300 hingga 2.500 ton saja. Di antaranya adalah untuk kebutuhan beras miskin (raskin) di wilayah Ngawi, Kabupaten Madiun, dan Kota Madiun. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014