Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Haryo Soekartono (BHS), menyalurkan bantuan empat unit traktor tangan pertanian kepada kelompok petani melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Rakyat Indonesia (BRI).
"Bantuan tersebut diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional," katanya di sela menyalurkan bantuan di Desa Bakung Pringgodani, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengatakan, penyaluran bantuan ini bentuk sinergi antara Komisi VII DPR RI dengan BRI dalam mempercepat distribusi CSR yang benar-benar dibutuhkan masyarakat, khususnya petani.
Menurut BHS, keberadaan traktor tangan tersebut ditargetkan mampu meningkatkan indeks pertanaman petani dari dua kali panen menjadi tiga kali panen dalam setahun.
"Ini sangat mendukung program Presiden Prabowo Subianto terkait kedaulatan dan ketahanan pangan," ujarnya.
BHS juga menekankan peran strategis petani sebagai penggerak ekonomi nasional.
"Petani ini pejuang ekonomi. Dari beras menjadi nasi, muncul lauk-pauk, minuman, sampai perputaran ekonomi lainnya. Multiplier effect dari sektor pertanian ini luar biasa dan harus terus diperhatikan pemerintah," katanya.
Ia menjelaskan, kebijakan kenaikan harga gabah yang diawasi langsung oleh aparat dan penyuluh pertanian telah memberikan dampak positif terhadap produksi nasional.
“Alhamdulillah, kita sempat surplus lebih dari 5,5 juta ton dan tidak impor. Ke depan targetnya bisa naik dua kali lipat. Ini kabar baik untuk dunia pertanian dan diharapkan menarik minat generasi muda untuk bertani,” ujar BHS.
Sementara itu, perwakilan BRI Cabang Krian Novi Eko Hery Santoso menyatakan bahwa program CSR ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam mendukung pembangunan ekonomi masyarakat hingga ke pelosok daerah.
"Ini adalah wujud kepedulian sosial BRI kepada masyarakat. Harapannya, sinergi antara BRI dan pemerintah ini benar-benar bisa menopang perekonomian, khususnya di sektor pertanian," kata Novi.
Editor : Vicki Febrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025