Surabaya (ANTARA) - Anggota Komisi X DPR RI Reni Astuti mengajak generasi muda menjaga budaya tutur dan "srawung" sebagai modal dasar dalam berinteraksi di tengah arus digitalisasi.
"Di manapun dan kapanpun, kita, terutama anak-anak muda zaman sekarang, tolong miliki budaya srawung dan tutur sebagai modal dasar sehari-hari," ujarnya di sela-sela sarasehan festival budaya yang digelar Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jumat.
Secara umum, srawung merupakan bahasa Jawa yang berarti bergaul atau bersosialisasi. Sedangkan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tutur berarti berkata atau mengucapkan.
Menurut Reni, dua budaya tersebut kini semakin terkikis seiring melesatnya era digitalisasi yang membuat anak-anak muda seolah abai terhadap lingkungan sekitar.
Ketua Bidang Koperasi dan Desa Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera itu meminta anak muda memanfaatkan keahlian untuk mengeksplorasi diri agar lebih berkembang.
"Tekuni apa yang menjadi skill kita, seperti manajerial, leadership, pelaku usaha atau bidang lainnya. Tapi jangan lupa modal dasar tadi, srawung dan tutur," ucap dia.
Reni mengingatkan bahwa cara komunikasi itu penting.
"Jangan lupa juga optimalkan kesempatan masa muda ini, tak hanya di kampus, tapi di kampung atau tempat komunitas atau lingkungan lainnya," tambahnya.
Di tempat sama, Pakar Komunikasi Unair Dr. Suko Widodo menilai anak muda kini lebih membudayakan "tutul" ketimbang tutur.
"Tutul di sini adalah memencet ponsel. Sekarang anak muda lebih melakukan itu. Harapan saya, biasakan tutur, juga biasakan srawung, salah satu caranya yaitu silaturahim," kata Sukowi, sapaan akrabnya.
Sementara Dekan Fakultas Vokasi Unair Prof. Dian Yulie Reindrawati menekankan pentingnya sikap peka, baik tolong-menolong maupun saling sapa dalam kehidupan sehari-hari.
"Sesama teman kadang kita tidak saling sapa karena bermain ponsel, apalagi dengan dosen. Ini yang harus diubah, mari saling jaga komunikasi kita, teman sakit dikunjungi atau minimal saling membantu satu sama lain," katanya.
Selain sarasehan budaya, Festival Budaya 2025 juga menghadirkan pameran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), penampilan seni, serta kuliner tradisional.
Acara turut dimeriahkan oleh pementasan Ludruk Luntas yang diperankan Cak Robert dan Cak Ipul dengan mengangkat tema eksistensi kebudayaan serta kekayaan seni Jawa Timur.
DPR ajak anak muda lestarikan budaya tutur dan "srawung"
Jumat, 31 Oktober 2025 20:51 WIB
Anggota Komisi X DPR RI Reni Astuti (tengah) saat sarasehan Festival Budaya yang digelar Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jumat (31/10/2025). ANTARA/HO-Fakultas Vokasi Unair
